Musim semi di Korea, yang dikenal sebagai "봄" (bom), adalah waktu yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Pada periode ini, salju mulai mencair, bunga-bunga mekar, dan cuaca menjadi hangat lagi setelah musim dingin yang panjang.
Masyarakat Korea sering mengenakan hanbok, pakaian tradisional mereka, untuk merayakan musim semi, dan mereka juga menikmati makanan khas musim ini seperti kue beras berbentuk bunga (꽃빵 atau kkotppang) dan minuman tradisional. Berikut adalah 10 macam tradisi musim semi yang biasa dilakukan di Korea.
1. Festival Bunga Sakura
Festival Bunga Sakura di Korea adalah bentuk perayaan mekarnya bunga sakura, yang juga dikenal sebagai cherry blossoms, yang menjadi simbol musim semi. Festival ini diadakan di berbagai tempat di seluruh Korea, seperti taman-taman kota, danau, dan area pedesaan yang dikenal dengan keindahan bunga sakura.
2. Piknik di Taman
Saat taman-taman dipenuhi dengan bunga-bunga yang mekar, banyak orang Korea bersantai di sana, membawa bekal makanan, minuman, dan tikar, sambil menikmati udara segar dan keindahan alam. Aktivitas piknik ini sering kali dilakukan bersama keluarga atau teman-teman, menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan di bawah sinar matahari musim semi.
3. Memakai Hanbok
Banyak orang Korea memilih untuk mengenakan pakaian tradisional Hanbok saat musim semi, terutama saat menghadiri acara-acara khusus seperti perayaan hari raya atau festival bunga. Memakai Hanbok tidak hanya sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya mereka, tetapi juga sebagai cara untuk merayakan kedatangan musim yang indah dan menyenangkan.
4. Membersihkan Rumah
Di Korea, ada tradisi membersihkan rumah selama musim semi. Mereka membersihkan rumah secara menyeluruh, termasuk debu dan kotoran yang menumpuk setelah musim dingin. Selain itu, orang Korea sering melakukan perbaikan dan renovasi kecil untuk menyegarkan tampilan rumah mereka menjelang musim semi yang cerah.
5. Merayakan Hari Libur
Musim semi datang bertepatan dengan beberapa hari libur nasional di Korea, seperti Hari Kelahiran Buddha (Seokga tansinil) dan Hari Anak (Eorininal). Orang-orang biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman selama hari-hari libur ini.
6. Menyambut Tahun Baru Seollal
Seollal, juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek Korea, adalah salah satu perayaan paling penting di Korea yang dirayakan pada awal musim semi. Tradisi ini juga sering diiringi dengan upacara khusus seperti Charye (persembahan makanan kepada leluhur) dan Sebae (menghormati orang tua dan leluhur dengan memberikan uang dan ucapan selamat).
7. Menikmati Pemandangan Bunga Rape Blossom
Selain bunga sakura, musim semi juga ditandai dengan mekarnya bunga rape blossom yang berwarna kuning cerah. Banyak orang pergi ke daerah pedesaan untuk menikmati pemandangan indah dari ladang-ladang bunga rape blossom yang menguning.
8. Festival Air Mancur
Seiring dengan datangnya musim semi, festival air mancur sering diadakan di taman-taman dan area publik lainnya di Korea. Festival ini menampilkan pertunjukan air mancur yang indah, disertai dengan musik, cahaya, dan tarian.
9. Pertunjukan Seni dan Budaya
Banyak pertunjukan seni dan budaya yang diadakan selama musim semi di Korea. Acara-acara ini tidak hanya menarik wisatawan domestik dan internasional, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat Korea sendiri.
10. Merayakan Hari Anak-anak
Selama musim semi di Korea, terdapat tradisi merayakan Hari Anak-anak, yang disebut sebagai "Children's Day" atau "어린이날" (eorininal) dalam bahasa Korea, yang jatuh pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Pada hari ini, anak-anak sering diberi hadiah seperti mainan atau pakaian baru, dan berbagai acara khusus diadakan di sekolah, taman, dan tempat-tempat umum untuk merayakan kebahagiaan dan keceriaan anak-anak.
Musim semi di Korea dinantikan oleh banyak orang karena kedatangan cuaca hangat setelah musim dingin yang panjang, serta mekarnya bunga-bunga. Berbagai tradisi selama musim semi menambah pesona kebudayaan di Korea.