Tahukah kamu bahwa Trenggalek memiliki gua terpanjang se-Asia Tenggara? Namanya Goa Lowo, yang berlokasi di desa Watuagung, dengan panjangnya sekitar 2 km.
Goa Lowo telah berdiri sejak tahun 1931, dan penemunya tidak lain adalah penduduk lokal bernama Mbah Lomedjo. Baca detail lokasi, jam buka, daya tarik, dan harga tiket Goa Lowo Trenggalek.
Lokasi, Jam Buka, Daya Tarik, dan Harga Tiket Goa Lowo Trenggalek
Lokasi dan Jam Buka Goa Lowo Trenggalek
Goa Lowo terletak di Kambe, Watuagung, Watulimo, Trenggalek. Disebut juga Guo Lowo, tempat wisata ini bisa dikunjungi mulai pukul 08.00-17.00 WIB setiap harinya.
Sebelum sampai ke gua, kamu harus berjalan melewai jembatan sungai, taman, dan area jualan penduduk sekitar. Setelah itu, kamu akan sampai di sebuah terowongan yang tersambung dengan hutan. Di sinilah nantinya kamu akan menemukan pintu masuk ke Goa Lowo.
Harga Tiket Goa Lowo Trenggalek
Harga tiket Goa Lowo sangat terjangkau, yakni Rp10.000 untuk dewasa dan Rp8.000 untuk anak-anak. Disamping itu, pengunjung juga harus membayar tiket parkir yang berbeda tarifnya untuk kendaraan roda 2, 4, dan 6. Berikut adalah detail harga tiket Goa Lowo Trenggalek.
Tiket Dewasa (Rp10.000)
Tiket Anak-Anak (Rp8.000)
Parkir Roda 2 (Rp2.000)
Parkir Roda 4 (Rp5.000)
Parkir Roda 6 (Rp20.000)
Daya Tarik Goa Lowo Trenggalek
Dalam sejarahnya, Goa Lowo ditemukan oleh penduduk asli desa Watuagung Mbah Lomedjo pada tahun 1931. Saat itu, gua ini masih tertutup oleh hutan, dengan hewan-hewan buas yang tinggal di dalamnya.
Kemudian pada tahun 1984 tempat ini mulai dirawat untuk jadi destinasi wisata. Prosesnya melalui penelitian oleh Dr. Robet K Kho dan Mr. Gilbert Manthovani dari Perancis, ditemani oleh pemandu wisata Goa Lowo Mbah Kasidi.
Asal-usul nama Goa Lowo sendiri adalah karena gua ini merupakan habitat para kelelawar. Bahkan, saat ditemukan oleh Mbah Lomedjo, banyak kelelawar yang muncul dari dalam gua.
Dinobatkan sebagai gua terpanjang di Asia Tenggara merupakan daya tarik utama dari Goa Lowo. Panjangnya sekitar 2 km, namun pengunjung hanya bisa berjalan melalui jembatan sekitar 850 meter. Sisanya dapat dijelajahi dengan cara menyelam ke sungai bawah tanah.
Di dalam gua, kamu akan menjumpai stalaktit dan stalagmit (bebatuan yang tumbuh dari langit-langit dan dasar gua) dengan berbagai ukuran. Walau agak gelap, tapi udaranya tidak terlalu panas dan justru lembab. Disinari sedikit cahaya yang masuk dari luar, kamu akan dibuat takjub dengan pemandangannya.
Sesampainya di tempat istirahat, kamu bisa memilih untuk meneruskan perjalanan ke tempat kelelawar dan lubang sinar matahari. Jaraknya sekitar 200 meter. Di sini, suara kelelawar terdengar begitu jelas dari sarangnya.