Saat ini Bali sedang bersiap untuk menarik pekerja jarak jauh dengan rencana visa lima tahun mereka. Hal ini dikarenakan beberapa perusahaan di seluruh dunia terus beradaptasi dengan model kerja dari rumah, banyak negara dan platform homestay menjadikan diri mereka sebagai tujuan tempat seseorang dapat bekerja dan tinggal untuk beberapa waktu juga.
Setelah Estonia, Spanyol, dan Venesia, tujuan pantai populer di Asia ini ingin menarik pekerja jarak jauh dengan rencana visa nomaden digital lima tahun mereka.
Bali akan Memperkenalkan “Visa Nomaden Digital” untuk Pekerja Jarak Jauh Global
Saat pandemi mereda dan perjalanan meningkat, Bali ingin mengubah citra dirinya menjauh dari pantai dan barnya, dan mempromosikan wisata spiritual dan dunia teknologi di sana untuk menarik pelancong jangka panjang yang mungkin menghabiskan lebih banyak uang.
Salah satu caranya adalah dengan menarik nomaden digital – orang-orang yang bekerja dari jarak jauh dan dapat bekerja dari mana saja di seluruh dunia – dengan visa nomaden digital khusus selama lima tahun. Ini berarti Anda dapat tinggal di pulau tujuan selama setengah dekade, tanpa membayar pajak, dan menjelajahi pemandangan indah yang ditawarkan Bali.
Menurut Bloomberg, Menteri Pariwisata Indonesia, Sandiaga Uno, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pariwisata ekologis, acara olahraga, dan visa lima tahun yang dibuat untuk pekerja jarak jauh harus membawa sekitar 3,6 juta turis asing kembali ke negara.
“Ini akan membantu menciptakan lebih dari 1 juta pekerjaan bagi orang Indonesia,” tambahnya.
Fakta bahwa pekerja digital akan dibebaskan dari pembayaran pajak apa pun, selama mereka berpenghasilan di luar negeri dan bukan di Indonesia, sudah cukup untuk memikat pengunjung ke negara itu, mengingat durasi visa nomaden digital yang ditawarkan oleh Bali jauh lebih lama daripada yang oleh bangsa lain. Terlebih lagi, ini akan membantu orang menghindari risiko deportasi cepat setelah visa berakhir dan kesulitan hukum lainnya.
Sandiaga Uno memberi tahu Bloomberg, “Dulu, tiga S adalah: matahari (sun), laut (sea), dan pasir (sand). Kami memindahkannya ke ketenangan, spiritualitas, dan keberlanjutan. Dengan cara ini kami mendapatkan kualitas yang lebih baik dan dampak yang lebih baik pada ekonomi lokal.”
Dan dengan demikian, ada fokus yang lebih besar untuk membangun ekowisata, perjalanan berkelanjutan, dan banyak peluang untuk liburan dan perjalanan berbasis pekerjaan.
Hotel Populer di Bali