Sejarah Gereja Blenduk: Ikon Kota Lama Semarang

Gereja Blenduk Semarang, dibangun tahun 1753 pada masa kolonial Portugis, adalah salah satu gereja tertua di Indonesia dengan arsitektur kolonial Belanda.
5 Sep 2024 ·By Izzah Putri Jurianto
·
Share Article

Gereja Blenduk, atau GPIB Immanuel Semarang, adalah bangunan bersejarah yang didirikan pada tahun 1753, menjadikannya salah satu gereja tertua di Indonesia. Terletak di Kota Lama Semarang, gereja ini terkenal dengan perpaduan arsitektur kolonial Belanda dan simbol religi Protestan yang memukau.

Sejarah Gereja Blenduk: Ikon Kota Lama Semarang
Sejarah Gereja Blenduk: Ikon Kota Lama Semarang

Sebagai cagar budaya nasional, Gereja Blenduk menjadi destinasi wisata religi dan sejarah yang menarik.

Lokasi Gereja Blenduk

Gereja ini berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No.32, Tj. Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, di kawasan bersejarah Kota Lama, yang menjadi pusat wisata budaya.

Daya Tarik Gereja Blenduk

Daya Tarik Gereja Blenduk
Daya Tarik Gereja Blenduk
Daya Tarik Gereja Blenduk
Daya Tarik Gereja Blenduk
  • Sejarah Gereja Blenduk: Gereja Blenduk dibangun pada masa kolonial Portugis oleh komunitas Protestan pada tahun 1753. Awalnya, gereja ini memiliki bangunan yang sangat sederhana. Pendeta pertama yang melayani adalah Johannes Wilhelmus Swemmelaar (1753-1760). Pada akhir abad ke-19, arsitek Belanda W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde memimpin pengembangan gereja ini, dengan renovasi besar pada tahun 1894-1895.
  • Arsitektur Kolonial Belanda: Gereja ini memiliki ciri khas kubah besar yang dilapisi perunggu, yang menjadi daya tarik utama. Bagian dalamnya dihiasi dengan orgel Barok yang elegan, menambah keindahan dan suasana sakral dalam bangunan.
  • Ikon Kota Lama Semarang: Sebagai bagian dari Kota Lama Semarang, Gereja Blenduk tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata yang penting. Wisatawan yang datang dapat menikmati arsitektur klasik dan suasana bersejarah dari kawasan ini.

Gereja Blenduk di Semarang bukan hanya salah satu gereja tertua di Indonesia, tetapi juga merupakan ikon arsitektur dan sejarah kolonial. Dengan perpaduan gaya Belanda dan Portugis, gereja ini menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Kota Lama dan perkembangan agama Protestan di Indonesia.

Share Article
Also Read