Mesi vending di desa Toyota, Aichi, lengkap dengan free Wi-Fi & tong sampah
Mesin vending (mesin penjual otomatis) adalah pemandangan yang ada di mana-mana di Jepang, dan mereka menawarkan berbagai macam barang, mulai dari minuman dan makanan ringan hingga rokok dan bahkan makanan panas. Diperkirakan ada 5,52 juta mesin penjual otomatis di Jepang, atau satu untuk setiap 23 orang, menjadikannya negara dengan mesin vending per kapita terbanyak di dunia.
Mesin penjual otomatis pertama di Jepang dipasang pada tahun 1888 di sebuah toko tembakau di Tokyo. Itu adalah mesin sederhana yang mengeluarkan rokok ketika pelanggan memasukkan koin. Idenya segera muncul, dan pada awal 1900-an sudah ada lebih dari 100 mesin penjual rokok di kota.
Kepopuleran bermula dari Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, banyak tentara Jepang ditempatkan di daerah-daerah terpencil yang sulit mendapatkan perbekalan. Mesin penjual otomatis dipasang di daerah ini sehingga tentara dapat membeli kebutuhan seperti makanan dan rokok.
Setelah perang, mesin penjual otomatis menjadi semakin populer di kalangan bisnis karena dianggap sebagai cara yang nyaman untuk menyediakan barang kepada pelanggan tanpa memerlukan staf. Tren ini berlanjut hingga abad ke-21, dan saat ini ada mesin penjual otomatis yang menjual segala sesuatu mulai dari buku dan pakaian hingga telur dan kepiting hidup!
🥫
Tahukah kamu? Lebih dari 5 juta mesin vending beroperasi di Jepang, itu berarti 1 mesin per 23 orang!
Mesin vending di lokasi terpencil
Mesin vending di balik bunga-bunga di Shizuoka / u/chakinstein
Ada beberapa alasan mengapa mesin penjual otomatis begitu lazim di Jepang.
Pertama, mereka tersedia 24 jam sehari, yang nyaman bagi orang-orang yang bekerja berjam-jam atau memiliki jadwal yang tidak teratur.
Kedua, mereka sering berada di tempat-tempat yang sulit untuk menjadi staf toko, seperti di puncak gunung atau di daerah pedesaan.
Akhirnya, banyak orang Jepang yang enggan berinteraksi dengan orang asing, sehingga dapat melakukan pembelian tanpa harus berbicara dengan siapa pun adalah hal yang menarik.
Baik Anda sedang mencari camilan cepat atau suvenir unik, pastikan untuk mengawasi mesin penjual otomatis saat Anda menjelajahi Jepang!
Foto-foto mesin vending di lokasi terpencil
Tidak ada yang mengatakan Jepang seperti fakta bahwa bahkan pantai sepi yang indah akan selalu memiliki mesin penjual otomatis terpercaya di dekatnya.
Tahukah Anda bahwa beberapa mesin penjual otomatis di Jepang bertema budaya populer? Misalnya, ada vending machine yang mengeluarkan barang bertema Pokemon, dan ada juga yang menjual barang bertema anime.
Jika Anda adalah penggemar budaya pop Jepang, maka mesin penjual otomatis ini patut dicoba! Berikut adalah foto-foto pilihan untik Anda bisa melihat lebih dekat beberapa yang paling populer.
Mesin vending bertema Pokemon
Mesin vending bertema Pikachu dari waralaba Pokemon / u/nier9577
Pokemon adalah waralaba media yang dibuat oleh pengembang game Jepang Satoshi Tajiri pada tahun 1996. Waralaba tersebut mencakup anime, manga, video game, kartu perdagangan, dan merchandise lainnya. Kata "Pokemon" adalah portmanteau dari kata "saku" dan "monster."
Di Jepang, Pokemon lebih dari sekadar waralaba media; itu juga bagian dari budaya populer. Banyak orang Jepang tumbuh dengan bermain video game Pokemon dan menonton serial anime. Bagi banyak orang Jepang, Pikachu dapat dikenali seperti Mickey Mouse atau Bugs Bunny.
Mesin vending bertema Gundam
Mesin vending bertema Gundam Pabrik Gundam di Yokohama
Gundam adalah franchise anime mecha Jepang yang dibuat oleh Sunrise yang menampilkan robot raksasa (atau "mecha") yang disebut "Gundams." Gundam adalah salah satu waralaba paling populer di Jepang, dan popularitasnya telah membuatnya menjadi fenomena budaya. Waralaba ini juga telah sukses secara internasional, dan popularitasnya membuatnya menjadi salah satu serial anime paling berpengaruh sepanjang masa.
Mesin vending bertema manga dan anime lainnya
Mesin vending Your Lie in April
Mesin vending di Nerima Culture Center
Budaya anime di Jepang adalah fenomena besar. Penggemar anime di Jepang disebut otaku. Istilah ini memiliki konotasi yang agak negatif dalam masyarakat Jepang, karena sering mengacu pada seseorang yang obsesif dan canggung secara sosial. Namun, banyak otaku yang menerima label tersebut dan menjadikannya sebagai kebanggaan. Bahkan ada kafe dan toko bertema otaku di beberapa kota di Jepang!
