Musim semi di Jepang biasanya dimulai sekitar bulan Maret hingga Mei. Pada musim semi, sakura atau bunga cherry mekar, yang menjadi salah satu pemandangan ikonik Jepang.
Tak hanya itu, musim semi di Jepang adalah periode yang ditandai dengan tradisi-tradisi unik dan perayaan yang meriah. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Hanami, di mana orang-orang berkumpul di taman-taman dan area publik yang dipenuhi oleh pohon-pohon sakura yang berbunga. Baca selengkapnya untuk tahu 10 tradisi selama musim semi di Jepang.
1. Hanami
Hanami adalah tradisi Jepang yang merayakan mekarnya bunga sakura atau cherry blossom. Tradisi ini dilakukan dengan berkumpul di taman, taman kota, atau area publik lainnya yang dipenuhi oleh pohon sakura yang berbunga. Hanami tidak hanya dinikmati oleh penduduk lokal, tetapi juga menarik banyak turis dari seluruh dunia yang ingin merasakan keajaiban musim semi di Jepang.
2. Ohanami
Ohanami adalah tradisi serupa dengan Hanami yang juga merayakan mekarnya bunga sakura atau cherry blossom di Jepang. Namun, Ohanami lebih terfokus pada pesta piknik di bawah pohon sakura. Orang-orang membawa makanan dan minuman untuk dinikmati bersama keluarga, teman, atau rekan kerja di bawah pohon sakura yang berbunga.
3. Graduasi Sekolah
Di Jepang, sistem pendidikan umumnya berakhir pada bulan Maret, sehingga bulan April menandai awal tahun ajaran baru. Ini bertepatan dengan musim semi yang juga tiba di bulan tersebut. Sebelum awal tahun ajaran baru dimulai, sekolah-sekolah mengadakan upacara kelulusan untuk siswa yang menyelesaikan pendidikan mereka di tingkat sekolah menengah atau universitas.
4. Shunbun no Hi
Shunbun no Hi adalah salah satu hari libur nasional yang dirayakan di Jepang pada tanggal yang sama dengan equinox vernal, yang biasanya jatuh pada tanggal 20 atau 21 Maret. Equinox vernal menandai awal musim semi di belahan bumi utara. Selama Shunbun no Hi, banyak orang di Jepang melakukan kunjungan ke kuil atau makam keluarga untuk berdoa dan membersihkan makam.
5. Golden Week
Golden Week menjadi salah satu periode liburan paling penting di Jepang. Ini adalah serangkaian liburan nasional yang berlangsung sekitar akhir April hingga awal Mei setiap tahunnya. Selama Golden Week, banyak orang Jepang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan perjalanan liburan bersama keluarga atau teman-teman mereka.
6. Sakura Matsuri
Selain Hanami dan Ohanami, beberapa kota di Jepang juga mengadakan festival sakura khusus yang disebut Sakura Matsuri. Selama Sakura Matsuri, taman-taman, kuil-kuil, dan area publik lainnya dihiasi dengan lampu-lampu, dekorasi, dan tenda-tenda untuk menambah kesan festif. Acara ini sering kali mencakup berbagai kegiatan seperti pawai bunga, pertunjukan seni tradisional, konser musik, demonstrasi seni bela diri, dan penampilan tari.
7. Pembukaan Taman Hiburan dan Wahana
Musim semi juga merupakan waktu di mana banyak taman hiburan dan wahana di Jepang membuka pintunya setelah penutupan musim dingin. Ini adalah waktu yang dinanti-nanti oleh penggemar hiburan untuk menikmati wahana baru, parade, dan acara spesial lainnya di taman-taman tersebut.
8. Otokui no Age
Otokui no Age biasanya dilakukan pada awal musim semi atau Tahun Baru. Orang dewasa, seperti orang tua, kakek nenek, atau saudara-saudara yang lebih tua, memberikan hadiah uang kepada anak-anak sebagai simbol keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang cerah. Hadiah uang ini diberikan dalam amplop khusus yang disebut "Otoshidama".
9. Pengenalan Makanan Musim Semi
Restoran dan kafe di Jepang sering kali menawarkan menu khusus yang hanya ada di musim semi. Salah satu makanan yang sangat terkait dengan musim ini adalah sakura mochi, kue mochi yang dibungkus dengan daun ceri sakura dan diisi dengan pasta kacang merah manis atau adzuki. Ada juga tempura sakura ebi, takenoko, hamaguri, chirashi-zushi, warabi mochi, dan soba dengan horenso.
10. Perayaan Pernikahan
Musim semi di Jepang, terutama bulan April, sering dianggap sebagai awal yang baik untuk memulai hal-hal baru, termasuk memulai kehidupan bersama sebagai pasangan yang baru menikah. Banyak pasangan memilih bulan April untuk melangsungkan pernikahan mereka karena dianggap sebagai waktu yang penuh harapan dan keindahan, ketika bunga sakura sedang mekar dengan megah.
Musim semi di Jepang adalah waktu yang penuh warna dengan berbagai kegiatan meriah. Tradisi ini menjadi kesempatan bagi orang Jepang untuk menikmati keindahan alam dan merayakan awal yang baru.