PLTD Apung, yang juga dikenal sebagai Kapal Apung, adalah sebuah kapal pembangkit listrik berukuran besar yang kini menjadi monumen dan museum di Banda Aceh. Kapal ini memiliki panjang 63 meter dan luas sekitar 1.900 meter persegi, dengan berat mencapai 2.600 ton.
Awalnya berlabuh di lautan, kapal ini terbawa gelombang tsunami sejauh 5 kilometer ke daratan pada 26 Desember 2004, dan kini terdampar di Desa Punge Blang Cut. PLTD Apung sekarang menjadi tempat peringatan tragedi tsunami dan pusat edukasi mitigasi bencana.
Lokasi PLTD Apung
PLTD Apung berlokasi di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Lokasinya mudah dijangkau dari pusat kota Banda Aceh, sekitar 15 menit dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum.
Pengunjung dapat menggunakan becak motor, taksi, atau ojek online untuk mencapai lokasi ini. Selain PLTD Apung, ada juga tempat menarik lainnya di dekatnya seperti Museum Tsunami Aceh, Kuburan Massal Tsunami di Gampong Ulee Lheue, Masjid Raya Baiturrahman, dan ruang terbuka hijau Lapangan Blang Padang.
Jam Buka dan Harga Tiket
-
Jam Buka: Museum PLTD Apung buka setiap Sabtu hingga Kamis pukul 08.30-12.00 dan 14.00-17.00 WIB. Pada hari Jumat, museum buka dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
-
Harga Tiket: Tidak ada biaya tiket masuk untuk mengunjungi museum ini, sehingga pengunjung dapat menikmati pengalaman ini secara gratis.
Daya Tarik Utama PLTD Apung
-
Saksi Bisu Tsunami 2004: PLTD Apung berdiri sebagai monumen yang mengingatkan dunia akan kedahsyatan tsunami Aceh. Kapal ini menjadi simbol nyata dari kekuatan alam dan pentingnya mitigasi bencana.
-
Museum Edukasi Mitigasi Bencana: Bagian dalam kapal kini berfungsi sebagai museum yang menyediakan informasi tentang mitigasi bencana. Pengunjung dapat melihat video ilustrasi dan informasi edukatif lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan kesiapsiagaan bencana.
-
Tempat Field Trip: Karena nilai edukatifnya yang tinggi, PLTD Apung sering menjadi lokasi kunjungan lapangan bagi sekolah-sekolah, terutama untuk belajar tentang sejarah tsunami dan pentingnya mitigasi bencana.
-
Pemandangan dan Renungan: Dari atas kapal, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Banda Aceh dan merenungkan peristiwa tragis yang pernah terjadi di sini. Ini menjadi tempat yang reflektif sekaligus informatif.