Bukit Peramun di Belitung adalah destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan dari ketinggian 129 meter di atas permukaan laut. Terkenal dengan berbagai spot foto menarik dan kekayaan flora serta fauna, Bukit Peramun menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari petualangan sekaligus keindahan.
Lokasi dan Akses ke Bukit Peramun
Bukit Peramun terletak di Jalan Peramun, Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Lokasinya dapat dicapai dengan berkendara selama sekitar 30-40 menit dari Tanjung Pandan, yang merupakan pusat kota Belitung.
Akses menuju Bukit Peramun cukup mudah, dengan petunjuk jalan yang memadai. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil dari Tanjung Pandan untuk mencapai bukit ini, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menonjol di Belitung.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Bukit Peramun buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Tiket masuk ke Bukit Peramun dikenakan biaya sebesar Rp10.000 per orang, cukup terjangkau untuk menikmati keindahan alam dan berbagai fasilitas yang tersedia.
Daya Tarik Utama Bukit Peramun
Daya tarik utama Bukit Peramun adalah pemandangan menakjubkan dari ketinggian 129 MDPL yang memperlihatkan keindahan alam Belitung secara menyeluruh. Dari puncak bukit, terlihat hutan hijau, laut biru, dan gugusan pulau kecil di kejauhan, memberikan nuansa tropis yang memikat.
Bukit Peramun menawarkan sejumlah spot foto menarik yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Spot-spot tersebut termasuk jembatan gantung merah, yang sering dijadikan latar foto karena kontrasnya dengan alam sekitar, serta batu kembar yang berbentuk unik.
Spot lainnya adalah mobil terbang dan menara pandang, yang memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Menara pandang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan dari titik tertinggi, sementara mobil terbang memberikan sensasi berfoto di udara.
Bukit Peramun dikenal akan keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di kawasan ini, menjadikannya lokasi wisata edukatif yang menarik. Salah satu fauna yang cukup langka di sini adalah tarsius, hewan primata kecil yang aktif pada malam hari dan hanya ditemukan di beberapa wilayah Indonesia.