Asal Usul Boneka Daruma Suvenir Tradisional Asal Jepang

Boneka Daruma adalah suvenir tradisional Jepang yang populer, dikenal sebagai simbol keberuntungan, harapan, dan ketekunan. Asal-usulnya berkaitan erat dengan tokoh legendaris Bodhidharma, seorang biksu Buddha asal India yang dikenal sebagai pendiri aliran Zen.

Asal Usul dan Sejarah

Boneka Daruma terinspirasi dari kisah Bodhidharma yang konon bermeditasi selama sembilan tahun menghadap dinding tanpa bergerak. Akibatnya, ia kehilangan fungsi tangan dan kakinya yang kemudian tercermin dalam desain boneka Daruma yang bulat tanpa anggota tubuh

Boneka ini pertama kali dibuat pada periode Edo (1603–1868) di kota Takasaki, Prefektur Gunma, Jepang. Seorang biksu di kuil setempat menciptakan boneka Daruma sebagai jimat keberuntungan yang dapat bertahan lebih lama dibandingkan jimat tradisional yang biasanya diganti setiap tahun

Filosofi dan Simbolisme

Desain boneka Daruma yang bulat dan berat di bagian bawah membuatnya selalu kembali tegak setelah dijatuhkan, melambangkan semangat pantang menyerah. Hal ini sejalan dengan pepatah Jepang "Nanakorobi Yaoki" yang berarti "jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali"

Biasanya, boneka Daruma memiliki mata kosong. Ketika seseorang memiliki harapan atau tujuan mereka akan menggambar satu mata. Setelah harapan tersebut tercapai, mata lainnya digambar sebagai simbol pencapaian.

Produksi dan Tradisi

Hingga kini, Takasaki tetap menjadi pusat produksi utama boneka Daruma di Jepang menyumbang lebih dari 80% produksi nasional. Setiap awal tahun, banyak orang Jepang membeli boneka Daruma baru dan membakar yang lama dalam upacara khusus sebagai bentuk syukur dan pembaruan harapan

Boneka Daruma tidak hanya menjadi suvenir khas Jepang, tetapi juga simbol budaya yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai ketekunan, harapan, dan keberhasilan