Malaysia Menargetkan Rp 45 T dari Wisata Medis, Indonesia Sumbang Turis Terbanyak

Malaysia menargetkan pendapatan sebesar Rp45,6 triliun dari sektor wisata medis pada tahun 2030. Target ambisius ini didorong oleh meningkatnya jumlah pasien internasional yang mencari layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang kompetitif di negara tersebut

Indonesia: Kontributor Terbesar Wisata Medis Malaysia

Pada tahun 2023, sekitar 400.000 warga Indonesia memilih Malaysia sebagai tujuan berobat, menyumbang pendapatan sekitar Rp1,35 triliun atau setara dengan 1,45 miliar ringgit Malaysia bagi industri kesehatan Malaysia . Pasien Indonesia menyumbang hampir 50% dari total wisatawan medis asing di Malaysia pada tahun tersebut.​

Di Selangor, jumlah wisatawan medis asal Indonesia mencapai 168.116 orang pada tahun 2023, dan ditargetkan meningkat menjadi 200.000 orang pada tahun 2024 .​

Faktor Penarik : Kualitas Layanan dan Aksesibilitas

Beberapa alasan utama yang membuat warga Indonesia memilih berobat ke Malaysia meliputi:​

  • Kualitas layanan kesehatan yang tinggi dengan teknologi medis mutakhir.

  • Biaya pengobatan yang kompetitif dibandingkan dengan negara lain.

  • Kedekatan geografis dan kemudahan akses transportasi.

  • Layanan ramah Muslim, termasuk pilihan dokter dan fasilitas ibadah.

Tantangan bagi Indonesia

Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor wisata medis, negara ini masih tertinggal dibandingkan Malaysia. Kurangnya promosi, infrastruktur, dan kepercayaan terhadap layanan kesehatan domestik menjadi beberapa faktor penghambat.​

Untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membangun infrastruktur yang memadai dan melakukan promosi yang efektif untuk menarik wisatawan medis, baik domestik maupun internasional.