Pulau Komodo yang merupakan habitat asli komodo, hewan khas Indonesia, tidak jadi ditutup untuk wisatawan
Pulau Komodo yang merupakan habitat asli komodo, hewan khas Indonesia, tidak jadi ditutup untuk wisatawan. Pemerintah merencanakan bahwa mereka harus memiliki kartu anggota premium sebesar US$ 1.000 atau sekitar Rp 14 juta. Saat ini, wisatawan hanya membayar sekitar US$ 10-20 untuk memasuki pulau itu.
Pada bulan Juli lalu, ada rencana bahwa pulau itu akan ditutup pada Januari 2020 untuk melindungi komodo dan habitatnya. Pada tahun 2018, 176.000 orang mengunjungi Komodo. Kenaikan jumlah pengunjung yang begitu pesat menimbulkan kerusakan ekosistem di Taman Nasional Komodo, terutama karena pencurian ikan dan polusi sampah.
Akhirnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan gubernur setempat sepakat bahwa pulau itu tidak akan ditutup, tetapi sistem keanggotaan akan diberlakukan. Akan ada dua tingkat keanggotaan: anggota premium dengan biaya US$ 1.000 akan diizinkan untuk mengunjungi Pulau Komodo, sementara anggota non-premium akan dapat mengunjungi pulau-pulau lain di Taman Nasional Komodo untuk melihat komodo. Detail sistem keanggotaan masih dalam tahap finalisasi.
Program keanggotaan ini selain untuk membatasi jumlah wisatawan juga untuk melindungi jumlah komodo dan konservasi habitatnya. Selain itu juga akan ada peraturan yang lebih ketat untuk membatasi jumlah kapal pesiar.
Komodo adalah kadal terbesar di dunia yang memiliki ukuran hingga 3 meter dan memiliki gigi tajam dan gigitan beracun. Sekitar 1.700 ekor komodo hidup di Pulau Komodo, dan sekitar 1.000 lainnya hidup di Pulai Rinca. Taman Nasional Komodo adalah tempat wisata yang masuk Warisan Dunia UNESCO World Heritage Centre.