Desa Wisata Jatiluwih: Warisan Alam dan Budaya Dunia di Bali

Desa Jatiluwih di Tabanan, Bali, terkenal dengan sawah terasering dan sistem Subak yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia, cocok untuk wisata alam.
5 Sep 2024 ·By Izzah Putri Jurianto
·
Share Article

Desa Jatiluwih, yang berada di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Bali. Desa ini terkenal dengan sawah terasering yang menggunakan sistem pengairan tradisional Subak, yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tanggal 29 Juni 2012.

Desa Wisata Jatiluwih: Warisan Alam dan Budaya Dunia di Bali (
Desa Wisata Jatiluwih: Warisan Alam dan Budaya Dunia di Bali (Rio Lecatompessy Unsplash)

Terletak di ketinggian 685 meter di atas permukaan laut, Jatiluwih menawarkan keindahan alam, udara sejuk, dan pemandangan yang memukau. Dikelilingi oleh hutan lindung seluas 24 hektar, desa ini juga menjadi rumah bagi flora dan fauna endemik.

Lokasi Desa Jatiluwih

Desa Jatiluwih berlokasi di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan dari Denpasar. Berada di kaki Gunung Batukaru, lokasinya yang berada di dataran tinggi memberikan suasana sejuk dan menenangkan, cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan pedesaan yang asri.

Daya Tarik Desa Jatiluwih

Daya Tarik Desa Jatiluwih (
Daya Tarik Desa Jatiluwih (Dennis van Dalen Unsplash)

Pengakuan Internasional dan Warisan UNESCO

Pada 29 Juni 2012, Desa Jatiluwih mendapatkan pengakuan internasional berkat sistem pengairan sawah tradisional Subak yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Sistem Subak ini tidak hanya menjaga ekosistem alam dan keberlanjutan pertanian, tetapi juga menjadi cerminan hubungan harmonis antara masyarakat Bali dan alam sekitarnya.

Sawah Terasering dan Subak

Sistem sawah terasering yang ada di Jatiluwih memanfaatkan Subak, sebuah sistem irigasi tradisional Bali yang sudah digunakan selama berabad-abad. Pemandangan sawah yang bertingkat ini tidak hanya memukau, tetapi juga menjadi bukti dari kearifan lokal dalam mengelola air dan lahan pertanian secara efisien.

Hutan Lindung dan Keanekaragaman Hayati

Desa Jatiluwih dikelilingi oleh hutan lindung seluas 24 hektar yang menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, termasuk beberapa burung langka dan hewan endemik seperti kukang Jawa. Hal ini menambah daya tarik wisata alam bagi pengunjung yang tertarik pada ekowisata.

Desa Wisata Unggulan

Jatiluwih berhasil masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, menegaskan bahwa desa ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena komitmennya dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

Aktivitas Wisata

  • Trekking di Sawah Terasering: Pengunjung dapat menjelajahi keindahan sawah terasering melalui jalur trekking yang telah disediakan.
  • Wisata Budaya: Jatiluwih menawarkan wisata budaya di mana pengunjung bisa belajar tentang kehidupan masyarakat Bali, sistem Subak, dan berpartisipasi dalam upacara adat.
  • Pengamatan Satwa Liar: Berkat hutan lindung di sekitarnya, desa ini juga menjadi tempat yang ideal untuk pengamatan burung dan satwa liar lainnya.
Share Article
Also Read