Mata Uang Lokal Indonesia-China Makin Melejit, Apa Dampaknya Buat Kita?

Hubungan ekonomi Indonesia dan China makin hari makin erat. Salah satu buktinya adalah makin banyak transaksi perdagangan yang tidak lagi menggunakan dolar AS, tapi langsung memakai mata uang lokal: rupiah (IDR) dan yuan (CNY).

Fenomena ini dikenal dengan istilah Local Currency Transaction (LCT) dan kini tren ini makin melejit!

Kenapa Tren Ini Makin Meningkat?

Beberapa alasan utama kenapa transaksi pakai rupiah dan yuan makin ramai:

  1. Mengurangi Ketergantungan pada Dolar AS
    Ini penting banget, apalagi saat dolar sedang fluktuatif. Dengan LCT, risiko kurs bisa ditekan.

  2. Menurunkan Biaya Transaksi
    Proses tukar-menukar mata uang jadi lebih ringkas, lebih murah, dan lebih cepat.

  3. Dukungan Pemerintah dan Bank Sentral
    Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBoC) aktif mendorong sistem ini, bahkan sudah ada kerja sama sistem pembayaran lintas batas (cross-border QR) yang sedang diuji coba.

Dampak Penggunaan Mata Uang Lokal Terhadap Wisata & Travel

Transaksi yang Lebih Mudah dan Murah

Dengan adanya kerja sama LCT (Local Currency Transaction), biaya konversi valuta asing bisa ditekan. Ini artinya:

  • Wisatawan China ke Indonesia bisa lebih gampang membayar dalam yuan

  • Wisatawan Indonesia ke China bisa bayar langsung pakai rupiah yang dikonversi tanpa harus lewat dolar AS dulu

  • Agen travel bisa menawarkan paket wisata lintas negara dengan harga lebih stabil

Contoh dampak nyata:
Kalau kamu ikut tur ke Shanghai, harga paketnya bisa lebih murah karena tidak terpengaruh fluktuasi kurs dolar.

Meningkatnya Jumlah Wisatawan

Kemudahan transaksi ini bisa menarik lebih banyak turis China datang ke Indonesia, karena mereka tak perlu repot menukar uang ke dolar dulu, lalu ke rupiah. Hal yang sama juga berlaku untuk turis Indonesia yang ingin ke China.

China adalah salah satu negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Indonesia.
Dengan sistem transaksi yang lebih simpel, kemungkinan wisatawan akan merasa lebih nyaman dan aman.

Dorongan untuk Digital Payment Lintas Negara

Bank Indonesia dan Bank Sentral China sedang mengembangkan sistem pembayaran lintas batas (cross-border QR). Jika sistem ini diterapkan:

  • Wisatawan bisa scan QR di toko atau tempat wisata, dan langsung terhubung ke rekening di negaranya masing-masing

  • Ini mengurangi kebutuhan membawa uang tunai atau bingung tukar uang

  • Sangat mendukung perkembangan wisata modern yang berbasis digital

Dukungan Terhadap Ekosistem Travel UMKM

UMKM di sektor pariwisata seperti penginapan lokal, tour guide dan kuliner bisa lebih mudah menerima pembayaran dari turis China, karena tidak harus memikirkan proses konversi uang rumit.

Ini membuka peluang lebih besar bagi pelaku wisata lokal di Bali, Jogja, Labuan Bajo dan destinasi lain.

Kesimpulan

Walau fokus utamanya di sektor perdagangan dan keuangan, peningkatan penggunaan mata uang lokal antara Indonesia dan China secara tidak langsung memperkuat ekosistem pariwisata kedua negara. Kemudahan transaksi, stabilitas harga dan potensi pembayaran digital lintas negara bisa jadi angin segar untuk sektor travel, baik dari sisi wisatawan maupun pelaku industri lokal.