Pesta Pernikahan di China Bisa Gerakkan Sektor Pariwisata
Meskipun jumlah pernikahan di Tiongkok mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sektor pariwisata pernikahan justru menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Tren pernikahan destinasi (destination wedding) dan bulan madu mewah menjadi pendorong utama dalam menggerakkan industri pariwisata di negara tersebut.
Penurunan Pernikahan, Tapi...
Pada tahun 2024, jumlah pasangan yang menikah di Tiongkok menurun tajam menjadi 6,1 juta, turun 20,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan finansial, perubahan sikap sosial terhadap pernikahan, dan populasi usia menikah yang menurun.
Pertumbuhan Pariwisata Pernikahan
Meskipun demikian, industri pariwisata pernikahan di Tiongkok mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada paruh pertama tahun 2024, industri ini mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 10,3%, meningkat menjadi 11,2% pada akhir tahun. Diperkirakan akan mencapai 11,7% pada tahun 2025, didorong oleh permintaan akan venue unik, ritual simbolik dari budaya lokal, dan paket perayaan multi-hari
Sanya: Destinasi Favorit
Kota Sanya di Provinsi Hainan menjadi salah satu destinasi unggulan untuk pernikahan destinasi. Pada tahun 2021, Sanya menerima sekitar 400.000 pasangan untuk sesi foto pernikahan, menghasilkan pendapatan sebesar 12 miliar yuan (sekitar $1,85 miliar). Pemerintah setempat bahkan merancang strategi untuk menjadikan Sanya sebagai pusat layanan pernikahan yang lengkap, bersaing dengan destinasi global seperti Maladewa
Peluang bagi Indonesia
Tren ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok yang mencari pengalaman pernikahan unik. Dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, destinasi seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok dapat dipromosikan sebagai lokasi pernikahan eksotis. Kolaborasi antara pelaku industri pariwisata Indonesia dan agen perjalanan Tiongkok dapat memperluas pasar dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Meskipun jumlah pernikahan di Tiongkok menurun, sektor pariwisata pernikahan menunjukkan potensi besar dalam menggerakkan ekonomi pariwisata. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan tren ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkuat posisi sebagai destinasi pernikahan internasional.