Proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya dipastikan akan berlanjut dan dirancang untuk menjadi lebih canggih dibandingkan dengan Whoosh, kereta cepat Jakarta–Bandung yang telah beroperasi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan yang menegaskan bahwa proyek ini telah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020.

Teknologi Lebih Canggih dari Whoosh

Luhut menyatakan bahwa proyek ini akan mengadopsi teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan Whoosh. Ia menambahkan bahwa pengalaman dari proyek sebelumnya akan menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proyek ini.

Waktu Tempuh Lebih Singkat

Proyek ini dirancang untuk memangkas waktu tempuh antara Jakarta dan Surabaya dari sekitar 10 jam menjadi hanya 3,5 jam melalui jalur darat. Dengan kecepatan yang direncanakan mencapai 200–250 km/jam, perjalanan akan menjadi lebih efisien dan nyaman.

Tarif Lebih Ekonomis

Pemerintah menargetkan bahwa tarif kereta cepat Jakarta–Surabaya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan Whoosh. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan aksesibilitas bagi masyarakat luas.

Rute dan Studi Kelayakan

Saat ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang menyusun pra-studi kelayakan untuk proyek ini. Tiga jalur perpanjangan ke Surabaya sedang dipertimbangkan: lintas selatan melalui Kroya dan Yogyakarta, lintas tengah, dan lintas utara.

Menunggu Peraturan Presiden (Perpres)

Proyek ini masih menunggu penyelesaian Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar hukum pelaksanaannya. Luhut telah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk mengawal proses pembuatan Perpres tersebut agar proyek dapat segera memasuki tahap joint study dengan pihak China.

Dengan perencanaan yang matang dan teknologi yang lebih canggih, proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam transportasi massal di Indonesia menawarkan perjalanan yang lebih cepat, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.