Wisata Danau Toba Bakal Punya Seaplane

Danau Toba destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara, akan segera memiliki layanan seaplane (pesawat amfibi) untuk meningkatkan aksesibilitas wisatawan. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), dengan dukungan dari Kementerian Perhubungan.

Seaplane: Solusi Transportasi Cepat ke Danau Toba

Rencana pengoperasian seaplane bertujuan untuk mempersingkat waktu tempuh dari kota-kota besar seperti Medan, bahkan dari negara tetangga, langsung ke kawasan Danau Toba. Dengan demikian, wisatawan tidak perlu lagi menempuh perjalanan darat yang panjang, sehingga kunjungan menjadi lebih nyaman dan efisien.

BPODT berharap, dengan adanya layanan seaplane, distribusi kunjungan wisatawan dapat merata ke delapan kabupaten di sekitar Danau Toba, seperti Samosir, Toba, Simalungun, hingga Karo. Hal ini diharapkan dapat mengangkat potensi lokal dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.

Uji Coba dan Pengembangan Infrastruktur

Uji coba seaplane telah dilakukan dengan menggunakan pesawat Cessna 172 berkapasitas empat penumpang, yang diterbangkan dari Banyuwangi ke Bandara Sibisa sebelum mendarat di perairan Danau Toba. Uji coba ini menandai pendaratan seaplane pertama di danau di Indonesia dan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Ke depan, direncanakan penggunaan pesawat yang lebih besar, seperti Cessna 206 atau 208, yang dapat mengangkut hingga 10 penumpang. Selain itu, Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi telah merancang desain bandara air pertama di danau untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata melalui kehadiran seaplane.

Dampak Positif bagi Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Pengoperasian seaplane di Danau Toba diharapkan dapat:

  • Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

  • Mempercepat aksesibilitas ke kawasan wisata, sehingga kunjungan menjadi lebih efisien.

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan aktivitas pariwisata.

  • Mengangkat potensi wisata di delapan kabupaten sekitar Danau Toba secara merata.

Dengan langkah ini, Danau Toba semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang menawarkan pengalaman unik dan aksesibilitas yang lebih baik bagi para wisatawan.