Keluarga Asal Inggris Dilarang Terbang, Ada Apa?
Sebuah keluarga asal Inggris mengalami insiden tak terduga saat hendak terbang dari Shanghai ke London dengan maskapai British Airways. Mereka ditolak naik pesawat karena staf maskapai mencurigai ruam pada tubuh bayi mereka sebagai reaksi alergi serius.
Kronologi Kejadian
Jonathan Arthur (34) dan istrinya, Xun Sun (35) bersama putra mereka yang berusia satu tahun Joseph sedang dalam perjalanan ke Inggris untuk menghadiri pernikahan keluarga. Saat berada di gerbang keberangkatan Bandara Internasional Pudong, Shanghai, mereka menyadari adanya bekas gigitan serangga pada tubuh Joseph. Khawatir, mereka bertanya kepada staf British Airways tentang ketersediaan obat alergi di bandara
Namun, pertanyaan tersebut memicu kekhawatiran staf maskapai. Mereka menghubungi layanan medis spesialis yang kemudian menyarankan agar Joseph tidak ikut terbang karena khawatir ruam tersebut adalah reaksi alergi terhadap kacang, alergen yang memang diketahui sensitif bagi Joseph. Staf khawatir, jika benar itu alergi, kondisinya bisa memburuk saat berada di udara.
Meskipun tim medis bandara menyarankan untuk mengoleskan krim gigitan dan menunggu 10 menit, serta menyatakan bahwa jika gejala membaik mereka bisa naik, tim medis British Airways tetap bersikeras bahwa tanpa surat keterangan medis yang menyatakan Joseph layak terbang, mereka tidak bisa ikut dalam penerbangan tersebut.
Dampak dan Tanggapan
Akibat keputusan tersebut, keluarga Arthur harus menunggu seharian penuh di bandara dan membeli tiket maskapai lain yang tidak meminta surat medis. Mereka mengaku merasa diperlakukan seperti penjahat dan mengalami kerugian finansial sebesar £3.000 (sekitar Rp 58 juta) untuk tiket yang tidak terpakai
Menanggapi kejadian itu, juru bicara British Airways menyatakan bahwa keputusan diambil demi menjaga keselamatan dan kesejahteraan pelanggan, serta mengikuti arahan dari tim medis mereka. Mereka menekankan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Insiden ini mengingatkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas antara penumpang dan maskapai, terutama terkait kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kelayakan terbang. Bagi penumpang dengan kondisi medis tertentu, disarankan untuk membawa surat keterangan medis yang menyatakan layak terbang guna menghindari kejadian serupa.