Pada kunjungannya ke Abu Dhabi pada 15–16 Mei 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan besar antara Etihad Airways dan dua perusahaan Amerika, Boeing dan GE Aerospace. Etihad memesan 28 pesawat wide-body Boeing 787 dan 777X senilai US$14,5 miliar (sekitar Rp238 triliun), dengan semua pesawat dilengkapi mesin buatan GE. Pengiriman dijadwalkan dimulai pada 2028

Strategi Ekspansi Etihad

Kesepakatan ini merupakan bagian dari rencana ambisius Etihad untuk menggandakan ukuran armadanya menjadi lebih dari 170 pesawat pada 2030. Maskapai milik Abu Dhabi ini juga berencana menambah 20–22 pesawat baru pada 2025 sebagai bagian dari strategi ekspansi dan restrukturisasi yang dipimpin oleh CEO Antonoaldo Neves

Fokus Kunjungan Trump

Kunjungan Trump ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan UEA, difokuskan pada penguatan hubungan ekonomi. Selama di Abu Dhabi, Trump juga mengumumkan kesepakatan lain, termasuk investasi UEA sebesar US$1,4 triliun dalam proyek-proyek energi, AI, dan manufaktur di AS hingga 2035

Dampak Ekonomi

Kesepakatan Etihad-Boeing ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi antara UEA dan AS, tetapi juga mendukung industri manufaktur dan ekspor AS. Bagi Etihad, pesanan ini mendukung ambisinya menjadikan Abu Dhabi sebagai pusat penerbangan global.