Status Geopark Danau Toba Terancam Dicabut, Kenapa?
Status Geopark Kaldera Toba (Danau Toba) kini memang sedang di bawah pengawasan UNESCO, bahkan terancam dicabut. Penyebab utamanya adalah:
“Kartu Kuning” UNESCO sejak September 2023
UNESCO memberi peringatan resmi (yellow card) karena menilai tata kelola dan pengelolaan Geopark Kaldera Toba belum memenuhi standar pengelolaan geopark global. Mereka lalu mengeluarkan 7 rekomendasi perbaikan yang harus dijalankan dalam waktu dua tahun
Keterlambatan dan kelambanan tindak lanjut
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu, pemerintah pusat dan daerah, serta pengelola geopark, hingga kini masih lamban menyerap dan melaksanakan rekomendasi tersebut. Beberapa poin masalah:
-
Minimnya dukungan anggaran untuk operasional dan kegiatan pengelolaan
-
Sering pergantian kepengurusan dan kebijakan yang kurang konsisten
-
Kurangnya edukasi dan pelibatan masyarakat lokal dalam konservasi dan pengembangan geo-wisata
Batas waktu evaluasi ulang: Juni 2025
UNESCO akan mengirim tim asesor untuk penilaian lapangan ulang pada Juni 2025. Jika tren perbaikan tidak terbukti nyata dalam sisa waktu satu dua bulan ke depan, maka status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba bisa resmi dicabut
Apa dampaknya jika dicabut?
-
Hilangnya label internasional yang selama ini membantu promosi pariwisata berkelanjutan
-
Potensi penurunan kunjungan wisatawan berkualitas dan investasi di sekitarnya
-
Kewajiban baru untuk mengajukan kembali permohonan tanpa jaminan diterima
Langkah selanjutnya:
Pemerintah daerah dan pusat perlu segera:
-
Mengoptimalkan anggaran untuk operasional dan program edukasi
-
Memperkuat struktur pengelola (BP Toba Caldera) dengan personel dan SOP yang jelas
-
Melibatkan masyarakat dalam aktivitas pelestarian dan pengembangan ekonomi berbasis geowisata
Semoga dengan langkah cepat dan terukur, status UNESCO Geopark Danau Toba tetap terjaga!