Turis Asing Keluhkan Kurangnya Tempat Sampah di Jepang

Kurangnya tempat sampah di ruang publik Jepang menjadi salah satu keluhan utama turis asing yang berkunjung ke negara tersebut. Menurut survei dari Badan Pariwisata Jepang, sekitar 21,9% dari lebih dari 4.000 turis asing yang disurvei di lima bandara utama Jepang menyebutkan kesulitan menemukan tempat sampah sebagai ketidaknyamanan utama selama perjalanan mereka

Mengapa Tempat Sampah Umum di Jepang Terbatas?

Jumlah tempat sampah di ruang publik Jepang berkurang dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah serangkaian insiden teror, seperti serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995. Sebagai langkah keamanan, banyak tempat sampah umum dihapuskan, terutama di area seperti stasiun kereta dan jalanan kota

Budaya Membawa Pulang Sampah

Sebagai solusi, masyarakat Jepang terbiasa membawa kantong sampah pribadi dan menyimpan sampah mereka hingga menemukan tempat pembuangan yang sesuai, biasanya di rumah atau akomodasi mereka. Budaya ini juga didukung oleh kebiasaan tidak makan atau minum sambil berjalan, sehingga volume sampah yang dihasilkan di luar rumah relatif kecil

Dampak terhadap Wisatawan

Bagi wisatawan asing yang tidak terbiasa dengan kebiasaan ini, keterbatasan tempat sampah dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Beberapa di antaranya melaporkan harus membawa sampah mereka kembali ke penginapan karena tidak menemukan tempat sampah di area publik

Tips untuk Wisatawan di Jepang

  • Bawa kantong sampah pribadi: Simpan sampah Anda hingga menemukan tempat pembuangan yang sesuai.

  • Perhatikan aturan lokal: Beberapa area memiliki aturan ketat terkait pemilahan dan pembuangan sampah.

  • Gunakan fasilitas di tempat umum: Beberapa toko serba ada (konbini) menyediakan tempat sampah untuk pelanggan mereka.

Dengan memahami dan menghormati kebiasaan lokal, pengalaman berwisata di Jepang dapat menjadi lebih menyenangkan dan bebas dari kendala terkait pengelolaan sampah.