Imbas India-Pakistan, Wisatawan India Terlantar di Bandara Malaysia

Ketegangan antara India dan Pakistan yang meningkat tajam pada Mei 2025 telah menyebabkan gangguan besar dalam perjalanan udara di Asia Selatan dan sekitarnya. Salah satu dampaknya adalah sekitar selusin wisatawan asal India yang terlantar di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia setelah penerbangan mereka dibatalkan akibat konflik tersebut.

Kronologi Kejadian

Para wisatawan India tersebut awalnya dijadwalkan terbang ke Amritsar, India. Namun, setibanya di KLIA, mereka diberitahu bahwa penerbangan mereka dibatalkan karena eskalasi konflik antara India dan Pakistan. Sebagai solusi, mereka diminta untuk mengalihkan penerbangan ke New Delhi dengan biaya tambahan sekitar RM1.000 (sekitar USD 231) per orang.

Dampak Konflik terhadap Penerbangan

Konflik yang dipicu oleh serangan teroris di Kashmir pada April 2025, yang menewaskan 26 wisatawan Hindu, telah memicu respons militer dari India berupa serangan rudal dan drone ke wilayah Pakistan. Sebagai balasan, Pakistan menembakkan artileri ke wilayah India. Akibatnya, kedua negara menutup sebagian wilayah udara mereka, menyebabkan maskapai-maskapai seperti Air India, IndiGo, dan SpiceJet tidak dapat melintasi wilayah udara Pakistan. Maskapai internasional seperti Korean Air, EVA Air, Thai Airways, Malaysia Airlines, dan Batik Air juga terpaksa mengalihkan atau menangguhkan penerbangan mereka demi alasan keamanan.

Imbauan bagi Pelancong

Dengan situasi yang masih bergejolak, para pelancong disarankan untuk:

  • Memantau informasi terbaru dari maskapai penerbangan dan otoritas bandara terkait status penerbangan.

  • Menghindari perjalanan non-esensial ke wilayah yang terdampak konflik, terutama di sekitar perbatasan India-Pakistan.

  • Menghubungi kedutaan atau konsulat negara masing-masing untuk mendapatkan bantuan atau informasi lebih lanjut.

Situasi ini menunjukkan bagaimana konflik geopolitik dapat berdampak langsung pada mobilitas internasional dan kenyamanan pelancong.