Asal-usul Hari Raya Waisak Yang Diperingati Tanggal 12 Mei 2025

Hari Raya Waisak, yang akan diperingati pada 12 Mei 2025 merupakan perayaan suci umat Buddha untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang dikenal sebagai Tri Suci Waisak. Ketiga peristiwa tersebut adalah:

  1. Kelahiran Siddhartha Gautama: Lahir pada tahun 623 SM di Taman Lumbini (sekarang di Nepal), Siddhartha adalah putra Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya dari Kerajaan Kapilavastu. Sejak kelahirannya, ia menunjukkan tanda-tanda kebesaran yang menandakan bahwa ia akan menjadi seorang Buddha.

  2. Pencerahan (Bodhi): Pada usia 35 tahun, Siddhartha mencapai pencerahan sempurna di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, dan menjadi Buddha. Peristiwa ini terjadi pada bulan purnama di bulan Waisakha

  3. Parinibbana (Wafat): Pada usia 80 tahun, Buddha Gautama wafat di Kusinara (sekarang Kushinagar, India) pada tahun 543 SM, memasuki Parinibbana, yaitu pelepasan akhir dari siklus kelahiran dan kematian

Ketiga peristiwa ini diyakini terjadi pada hari yang sama yaitu saat bulan purnama di bulan Waisakha menurut kalender lunar India kuno. Oleh karena itu, Waisak diperingati setiap tahun pada bulan Mei atau Juni, tergantung pada siklus bulan

Penetapan Waisak sebagai hari raya internasional umat Buddha dilakukan pada Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists) pertama di Sri Lanka pada tahun 1950

Di Indonesia, perayaan Waisak biasanya dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Rangkaian acaranya meliputi pengambilan air suci dari Umbul Jumprit di Temanggung, penyalaan obor dari api abadi Mrapen di Grobogan, prosesi dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, dan meditasi bersama pada detik-detik puncak bulan purnama

Perayaan Waisak menjadi momen refleksi bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran Buddha Gautama tentang kasih sayang, kedamaian, dan pencerahan, serta untuk memperkuat nilai-nilai moralitas dan etika dalam kehidupan sehari-hari