Alcatraz di AS, Kini Jadi Ikon Bersejarah Dan Destinasi Wisata

Pulau Alcatraz, yang terletak sekitar 2 kilometer dari pesisir San Francisco, Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dan beragam fungsi sebelum menjadi ikon bersejarah seperti sekarang.

Asal-usul dan Fungsi Militer

Nama "Alcatraz" berasal dari pelaut Spanyol Juan Manuel de Ayala yang pada tahun 1775 menamai pulau ini sebagai La Isla de los Alcatraces atau Pulau Burung Pelikan. Setelah Meksiko merdeka dari Spanyol pada 1821, pulau ini berada di bawah kendali Meksiko, hingga akhirnya jatuh ke tangan Amerika Serikat pasca penandatanganan Perjanjian Guadalupe Hidalgo pada 1848.

Melihat potensi strategisnya, Presiden Millard Fillmore menetapkan Alcatraz sebagai lokasi militer pada awal 1850-an. Fort Alcatraz rampung dibangun pada 1858 dan mulai digunakan untuk menahan tahanan perang serta warga sipil yang dianggap simpatisan Konfederasi selama Perang Saudara Amerika. Karena letaknya yang dikelilingi arus laut kuat dan air dingin, pulau ini menjadi tempat yang ideal untuk menahan narapidana.

Masa Sebagai Penjara Federal

Pada 1934, Alcatraz resmi menjadi penjara federal dengan sistem keamanan tertinggi. Di sinilah para penjahat terkenal seperti Al Capone, George "Machine Gun" Kelly, dan Robert Stroud "Birdman of Alcatraz" menjalani masa hukumannya. Selama beroperasi, tercatat 36 upaya pelarian, namun hanya satu yang berhasil: John Paul Scott pada tahun 1962, yang berhasil berenang ke daratan meskipun akhirnya tertangkap kembali.

Namun, biaya operasional yang sangat tinggi menjadi kendala utama. Dibandingkan penjara lain, biaya per napi di Alcatraz mencapai tiga kali lipat. Kerusakan akibat air asin mempercepat pelapukan bangunan, hingga akhirnya Alcatraz ditutup resmi pada 21 Maret 1963.

Pendudukan oleh Aktivis Penduduk Asli Amerika

Setelah dinyatakan sebagai aset federal yang tidak terpakai, muncul klaim dari sekelompok penduduk asli Amerika pada 1964 yang ingin menjadikan Alcatraz sebagai pusat studi dan museum budaya Indian. Meskipun klaim tersebut ditolak, sekelompok aktivis mahasiswa penduduk asli kembali menduduki pulau tersebut pada 20 November 1969. Mereka menamai diri “United Indians of All Tribes” dan menolak untuk pergi.

Pendudukan ini berlangsung selama 19 bulan penuh tantangan dan tragedi, termasuk kematian seorang anak dan kebakaran besar yang menghancurkan beberapa bangunan bersejarah. Akhirnya, pada 11 Juni 1971, pemerintah federal mengakhiri pendudukan dan mengusir sisa penghuni pulau. Meski dianggap gagal, gerakan ini menjadi titik balik penting dalam sejarah aktivisme penduduk asli Amerika, yang kemudian memperoleh pengakuan lebih besar terhadap hak-haknya.

Alcatraz Sebagai Ikon Bersejarah dan Destinasi Wisata

Pada 1972, Presiden Nixon menetapkan Pulau Alcatraz sebagai bagian dari Golden Gate National Recreation Area. Pulau ini masuk dalam National Register of Historic Places pada 1976 dan ditetapkan sebagai Ikon Bersejarah Nasional pada 1986. Saat ini, Alcatraz menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di bawah pengelolaan National Park Service, dengan lebih dari 1,4 juta pengunjung setiap tahunnya

Pengunjung dapat menjelajahi sel-sel tahanan, lorong-lorong sempit, dan menikmati pemandangan Teluk San Francisco dari mercusuar tertua di Pantai Barat AS yang masih beroperasi. Alcatraz juga menjadi lokasi inspiratif bagi berbagai film dan dokumenter, memperkuat statusnya sebagai ikon budaya dan sejarah Amerika.

Dengan sejarahnya yang kaya dan kompleks, Alcatraz tidak hanya menjadi simbol sistem peradilan dan penahanan, tetapi juga saksi bisu perjuangan hak-hak sipil dan transformasi sosial di Amerika Serikat.