Fakta Menarik Yakitori, Sate Khas Jepang yang Populer di Indonesia

Yakitori adalah sate khas Jepang yang kini semakin populer di Indonesia. Berikut adalah lima fakta menarik tentang yakitori yang perlu Anda ketahui:

Menggunakan Berbagai Bagian Ayam

Berbeda dengan sate ayam Indonesia yang umumnya hanya menggunakan daging bagian tertentu, yakitori memanfaatkan hampir seluruh bagian ayam, termasuk paha, dada, sayap, kulit, hati, dan jantung. Setiap bagian memiliki tekstur dan rasa khas yang ditawarkan dalam setiap tusukannya.

Dibumbui Sederhana

Yakitori biasanya dibumbui dengan dua cara utama:

  • Shio (garam): Memberikan rasa alami dari daging ayam.

  • Tare (saus manis-asin): Campuran dari kecap asin, mirin, sake, dan gula yang memberikan rasa manis dan gurih.

Proses marinasi ini membuat daging ayam menjadi lebih lembut dan kaya rasa.

Bukan Hanya Ayam

Meskipun "yakitori" secara harfiah berarti "ayam panggang", hidangan ini tidak terbatas pada daging ayam saja. Yakitori juga dapat dibuat dari daging sapi, babi, bahkan daging kuda. Untuk sajian yakitori yang terbuat dari daging babi biasanya disebut dengan "yakiton". Daging tersebut ditusuk menggunakan tusukan bambu, lalu dipanggang dengan bumbu gurih di atas arang.

Panggang di Atas Arang

Proses memasak yakitori dilakukan dengan memanggang potongan daging di atas bara arang. Metode ini memberikan aroma khas dan tekstur yang berbeda dibandingkan dengan metode pemanggangan lainnya. Selain itu, potongan daging pada yakitori biasanya lebih besar, sehingga proses memasaknya memerlukan waktu yang lebih lama.

Populer di Izakaya

Di Jepang, yakitori sering disajikan di izakaya, yaitu bar tradisional Jepang. Hidangan ini sangat cocok dinikmati bersama bir atau sake, menjadikannya pilihan populer untuk bersantai setelah bekerja. Di Indonesia, beberapa restoran Jepang juga mulai menawarkan yakitori sebagai menu andalan mereka.

Dengan keunikan rasa dan cara penyajiannya, tidak heran jika yakitori semakin digemari oleh masyarakat Indonesia