Mencegah Tabrakan Antara Satwa Dan Kendaraan, Singapura Perluas Pagar Eksklusif di Sekitar Cagar Alam

Singapura terus memperkuat upaya konservasi satwa liar dengan memperluas pemasangan pagar eksklusif di sekitar cagar alam dan koridor ekologis.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah tabrakan antara satwa dan kendaraan serta memastikan kelangsungan hidup spesies langka di tengah urbanisasi yang pesat.​

Pagar Eksklusif untuk Satwa Liar

Pagar eksklusif, atau exclusion fencing telah dipasang di sepanjang tepi jalan seperti Mandai Lake Road dan Upper Bukit Timah Road. Fungsinya adalah mengarahkan satwa darat seperti rusa sambar, babi hutan, dan kancil untuk menggunakan jembatan khusus satwa, seperti Mandai Wildlife Bridge, sehingga mereka dapat menyeberang jalan dengan aman tanpa risiko tertabrak kendaraan .​

Jembatan Satwa yang Efektif

Mandai Wildlife Bridge yang dibuka pada Desember 2019 telah digunakan oleh hampir 70 spesies satwa, termasuk rusa sambar, kancil, musang luwak, dan kelelawar buah. Jembatan ini tidak hanya menjadi jalur penyeberangan tetapi juga tempat satwa mencari makan dan berkembang biak .​

Visi "City in Nature"

Inisiatif ini merupakan bagian dari visi "City in Nature" yang dicanangkan oleh National Parks Board (NParks) Singapura. Tujuannya adalah menciptakan konektivitas ekologis yang lebih baik mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar serta mendukung konservasi keanekaragaman hayati di tengah kota

Proyek Mendatang

NParks juga merencanakan pembangunan jembatan ekologi baru yang dapat digunakan oleh satwa dan pejalan kaki di atas Upper Bukit Timah Road yang menghubungkan Bukit Timah Nature Reserve dan Bukit Batok Nature Park. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2026

Dengan langkah-langkah ini, Singapura menunjukkan komitmennya dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan urban dan pelestarian alam.