Semana Santa di Larantuka NTT, Tradisi Paskah Warisan Kerajaan yang Tetap Terjaga Hingga Kini
Semana Santa adalah tradisi perayaan Pekan Suci Paskah yang telah berlangsung selama lebih dari lima abad di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini merupakan warisan dari pengaruh bangsa Portugis yang membawa agama Katolik ke wilayah tersebut pada abad ke-16.
Sejarah dan Asal-usul
Menurut cerita turun-temurun, pada awal abad ke-16, seorang pemuda dari Suku Resiona menemukan sebuah patung Bunda Maria yang kemudian dikenal sebagai Tuan Ma di pesisir pantai Larantuka. Patung ini dihormati dan menjadi bagian penting dalam tradisi keagamaan setempat.
Pada periode yang sama, bangsa Portugis tiba di Larantuka dan memperkenalkan agama Katolik. Akulturasi budaya antara tradisi lokal dan ajaran Katolik Portugis melahirkan tradisi Semana Santa yang unik dan tetap terjaga hingga kini.
Rangkaian Prosesi Semana Santa
Semana Santa, yang berarti "Pekan Suci" dalam bahasa Portugis, merupakan rangkaian doa dan prosesi sakral untuk mengenang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan ini dimulai pada Rabu Trewa (Rabu Abu) dan mencapai puncaknya pada Jumat Agung serta Minggu Paskah.
Beberapa prosesi penting dalam Semana Santa antara lain:
-
Prosesi Laut (Perarakan Laut): Ratusan kapal mengarak patung Tuan Menino (Yesus saat kecil) melewati Selat Larantuka dari Kapela Tuan Menino ke Kota Larantuka.
-
Prosesi Jalan Salib: Umat Katolik melakukan perarakan patung Tuan Ma dan Tuan Ana (Yesus) melalui jalan-jalan di Larantuka, mengenang perjalanan Yesus menuju penyaliban.
Makna dan Keberlanjutan Tradisi
Semana Santa bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga simbol akulturasi budaya dan sejarah panjang hubungan antara Larantuka dan Portugis. Tradisi ini mencerminkan kedalaman iman dan identitas budaya masyarakat Larantuka yang terus dijaga dan dilestarikan hingga kini.
Setiap tahun, ribuan peziarah dari dalam dan luar negeri datang ke Larantuka untuk mengikuti prosesi ini, menjadikan Semana Santa sebagai salah satu daya tarik wisata religi utama di Indonesia.
Dengan mempertahankan tradisi ini, masyarakat Larantuka tidak hanya merayakan Paskah, tetapi juga menjaga warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.