Jepang Keluarkan Panduan Apabila Gunung Fuji Erupsi

Pemerintah Jepang telah merilis panduan mitigasi bagi lebih dari 44 juta penduduk di wilayah Tokyo Raya untuk menghadapi potensi letusan Gunung Fuji. Panduan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan tindakan yang tepat guna meminimalkan risiko bagi masyarakat.

Langkah-Langkah Utama dalam Panduan Mitigasi :

Bertahan di Dalam Rumah

Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah selama hujan abu vulkanik belum mencapai tingkat yang membahayakan struktur bangunan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi paparan terhadap abu yang dapat membahayakan kesehatan.

Persiapan Persediaan

Disarankan untuk menyiapkan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan obat-obatan yang cukup untuk dua minggu. Langkah ini penting mengingat potensi gangguan distribusi barang akibat akumulasi abu vulkanik.

Evakuasi Jika Diperlukan

Apabila ketebalan abu vulkanik mencapai 30 cm atau lebih, terutama bagi mereka yang tinggal di rumah berbahan kayu, evakuasi dianjurkan karena risiko runtuhnya bangunan.

Penggunaan Alat Pelindung

Warga disarankan menggunakan masker, kacamata pelindung, dan pakaian lengan panjang saat harus keluar rumah untuk melindungi diri dari abu vulkanik yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan mata.

Dampak Potensial Letusan :

Abu Vulkanik di Wilayah Tokyo

Diperkirakan abu setebal 10 cm dapat menutupi sebagian besar wilayah Tokyo, Prefektur Kanagawa, dan sekitarnya, yang berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari dan infrastruktur.

Gangguan Transportasi dan Listrik

Akumulasi abu dapat menyebabkan gangguan pada sistem transportasi, termasuk penutupan jalan dan penghentian layanan kereta. Selain itu, abu yang basah dapat menyebabkan korsleting pada jaringan listrik, mengakibatkan pemadaman listrik di area terdampak.

Sejarah Letusan Gunung Fuji :

Letusan besar terakhir Gunung Fuji terjadi pada tahun 1707, yang dikenal sebagai letusan Hōei. Sejak saat itu, gunung setinggi 3.776 meter ini belum menunjukkan aktivitas erupsi signifikan, namun tetap dikategorikan sebagai gunung berapi aktif.

Dengan adanya panduan ini, diharapkan masyarakat Jepang dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi letusan Gunung Fuji di masa mendatang.