Bhutan Akan Bangun Bandara, Saking Cantiknya Lebih Mirip Resor Mewah

Bjarke Ingels Group (BIG), sebuah perusahaan arsitektur, baru-baru ini mengungkapkan desain arsitektur untuk Bandara Internasional Gelephu di Bhutan, bandara internasional kedua yang direncanakan oleh negara yang dijadwalkan akan dibuka pada 2029.
Dirancang oleh Bjarke Ingels Group (BIG) bekerja sama dengan Arup, Cistri, dan NACO, bandara ini adalah komponen kunci dari masterplan Kota Perhatian Gelephu Bhutan (GMC), yang dibayangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan.
Desain arsitektur mengintegrasikan struktur diagrid modular, dibuat dari kayu glulam bersumber lokal, memberi penghormatan kepada tradisi bangunan Bhutan. Terminal ini menampilkan ukiran kayu Bhutan yang rumit dan façade yang dicat, menarik inspirasi dari "Kachen", pilar kayu suci dalam arsitektur Bhutan yang melambangkan integritas struktural dan signifikansi spiritual, sesuai BIG.

Bandara Internasional Gelephu juga akan berfungsi sebagai pusat mobilitas darat pertama Bhutan, mengintegrasikan sistem transportasi umum seperti trem tanpa jejak dan bus untuk meningkatkan konektivitas antara bandara dan wilayah Gelephu yang lebih luas. Bandara ini diproyeksikan akan dibuka pada tahun 2029, menawarkan hubungan antara warisan budaya Bhutan dan infrastruktur modern.
Proyek ini akan dipamerkan di Venice Architecture Biennale 2025, menurut BIG.
BIG, yang dikenal karena perkembangan arsitekturnya yang berpikiran maju, telah terlibat dalam beberapa proyek global utama, termasuk gedung opera pertama Kosovo dan Mandarin Oriental Residences di Abu Dhabi.