Mengenal Pulau Cocos: Kepulauan Australia dengan Penduduk Berbahasa Betawi

Di tengah luasnya hamparan Samudera Hindia terdapat sebuah pulau yang dihuni oleh berbagai budaya, pulau Cocos namanya. Pulau Cocos (Keeling) bukan hanya sekadar destinasi tropis dengan pasir putih yang memanjakan mata, tetapi juga rumah bagi perpaduan budaya unik, kisah kolonial, dan tradisi yang masih hidup hingga kini.
Kepulauan Cocos (Keeling) adalah wilayah seberang laut Australia yang terletak di Samudra Hindia, sekitar 2.750 km barat laut Perth. Wilayah ini terdiri dari dua atol dan 27 pulau kecil. Penduduknya memiliki akar budaya yang kaya, dengan pengaruh kuat dari Indonesia, terutama Melayu dan Betawi.
Keunikan Bahasa: Bahasa Melayu Cocos
Salah satu daya tarik yang paling mencolok dari Pulau Cocos adalah penggunaan Bahasa Melayu Cocos, sebuah dialek unik yang merupakan campuran dari Bahasa Melayu, Bahasa Betawi, dengan pengaruh dari Bahasa Inggris dan Skotlandia.
Bahasa ini umumnya digunakan oleh penduduk Home Island, yang mayoritas merupakan keturunan Melayu dengan campuran Jawa. Di sisi lain, West Island dihuni oleh penduduk yang lebih banyak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Ragam bahasa ini menggambarkan perbedaan dinamika budaya antara dua pulau utama di Kepulauan Cocos, sekaligus menegaskan keragaman etnis dan sejarah migrasi yang terjadi di sana.
Jejak Sejarah Pulau Cocos
Pada awal abad ke-19, John Clunies-Ross, seorang warga Skotlandia, mulai mengembangkan perkebunan kelapa di Kepulauan Cocos dan membawa pekerja dari berbagai daerah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Akibatnya, bahasa yang digunakan di pulau ini merupakan campuran antara Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Betawi. Contohnya, kata-kata seperti "cucut" (hiu) dan "kates" (pepaya) menunjukkan pengaruh Bahasa Jawa.
Budaya dan Kehidupan Sehari-hari
Meskipun secara resmi berbahasa Inggris, penduduk Kepulauan Cocos sering menggunakan bahasa campuran yang mencerminkan warisan budaya mereka. Selain itu, budaya Melayu dan Betawi juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam adat istiadat dan tradisi.
Kesimpulan
Pulau Cocos (Keeling) adalah contoh nyata dari perpaduan budaya, sejarah, dan perkembangan masyarakat dalam konteks global. Dengan warisan Bahasa Melayu Cocos yang unik, sejarah panjang kedatangan penduduk asal Indonesia, serta transformasi pemerintahan sejak masa kolonial hingga modern, pulau ini memiliki daya tarik yang sulit untuk diabaikan. Dan Keunikan bahasa dan budaya ini menjadikan Kepulauan Cocos (Keeling) sebagai contoh menarik dari perpaduan budaya antara Australia dan Indonesia.