Desa Tenganan Pegringsingan: Tiket, Daya Tarik, Jam Buka

Desa Tenganan Pegringsingan merupakan desa adat Bali Aga di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, ujung timur Bali. Desa ini terkenal dengan warisan budaya yang masih terjaga hingga kini, menjadikannya salah satu destinasi wisata Bali yang menarik.

Desa Tenganan Pegringsingan: Tiket, Daya Tarik, Jam Buka ( rbintarr  Instagram)
Desa Tenganan Pegringsingan: Tiket, Daya Tarik, Jam Buka ( rbintarr Instagram)

Lokasi dan Akses

Desa ini terletak sekitar 60 km dari Kota Denpasar. Lokasinya di Bali Timur memudahkan akses bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Tempat wisata di Bali ini menjadi pilihan ideal bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer budaya tradisional.

Jam Buka dan Harga Tiket

Desa Tenganan Pegringsingan buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WITA. Pengunjung bisa memasuki desa ini dengan memberikan donasi sukarela. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan desa tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Daya Tarik Desa Tenganan Pegringsingan

Keunikan Desa Tenganan Pegringsingan, Wisata Budaya di Bali Timur ( madewedastra  Instagram)
Keunikan Desa Tenganan Pegringsingan, Wisata Budaya di Bali Timur ( madewedastra Instagram)

Desa ini dikenal sebagai salah satu desa Bali Aga, komunitas asli Bali yang masih memegang erat adat istiadat nenek moyang. Salah satu daya tarik utamanya adalah kerajinan kain tenun gringsing, sebuah produk ekonomi kreatif yang dibuat dengan teknik dobel ikat. Teknik ini sangat jarang dan memerlukan keterampilan khusus.

Desa ini juga terkenal dengan upacara Mekare-kare atau perang pandan, yang merupakan puncak dari prosesi Ngusaba Sambah. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra, dewa perang dalam kepercayaan masyarakat setempat.

Selain itu, Desa Tenganan Pegringsingan mencakup area seluas 917,2 hektar. Menurut legenda, wilayah desa ini merupakan hadiah dari Dewa Indra kepada leluhur Tenganan, Wong Peneges, karena kesetiaan mereka. Arsitektur rumah-rumah di desa ini juga menarik perhatian, dengan desain sederhana yang tetap mempertahankan nilai estetika tradisional Bali.

Aktivitas di Desa Tenganan

Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan kain gringsing yang memukau. Tenun ini dibuat dengan teknik yang membutuhkan kesabaran tinggi, sehingga setiap helai kain memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi.

Selain itu, mengikuti atau menyaksikan upacara Mekare-kare adalah pengalaman yang jarang didapatkan di tempat wisata lain di Bali. Tradisi ini menunjukkan keberanian masyarakat Tenganan dan kekayaan budaya yang masih terjaga.