Pura Penataran Sasih adalah salah satu tempat wisata di Bali yang terletak di Banjar Intaran, Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar. Pura ini menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang menarik untuk dijelajahi.

Dibangun pada abad ke-10 hingga ke-13 Masehi, Pura Penataran Sasih berdiri di atas area seluas 4.690 meter persegi dengan ketinggian 207 mdpl, menjadikannya salah satu peninggalan berharga dalam sejarah peradaban Hindu di Bali.

Lokasi dan Cara Akses

Lokasi Pura Penataran Sasih berada di Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Tempat ini dapat dijangkau dengan mudah dari Ubud, dengan jarak tempuh sekitar 15-20 menit berkendara.

Jam Buka dan Harga Tiket

Pura Penataran Sasih buka setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 11.00 hingga 17.30 WITA. Untuk masuk, pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp20.000 per orang. Dana tiket masuk digunakan untuk pemeliharaan situs dan pelestarian berbagai ritual yang diadakan di sana, mendukung keberlangsungan budaya Bali.

Daya Tarik Pura Penataran Sasih

Pura ini dikenal sebagai tempat wisata Bali yang menarik karena menyimpan benda-benda bersejarah Hindu, seperti puluhan seni arca, batu silindris, dan nekara dari zaman pra Hindu. Benda paling terkenal adalah Bulan Pejeng, nekara perunggu yang menjadi simbol budaya kuno.

Selain itu, Pura Penataran Sasih juga menjadi tempat untuk ritual Hindu Bali yang sakral, seperti piodalan tahunan dan Tarian Sang Hyang Jaran, yang menambah kekayaan budaya pura ini.

Ritual dan Tradisi di Pura Penataran Sasih

Sebagai salah satu tempat wisata di Bali yang kental dengan nuansa spiritual, Pura Penataran Sasih rutin mengadakan berbagai upacara keagamaan. Upacara piodalan dan tarian tradisional seperti Sang Hyang Jaran adalah bagian dari daya tarik budaya yang ditawarkan pura ini.

Ritual-ritual ini tidak hanya menarik minat wisatawan lokal, tetapi juga turis mancanegara yang ingin merasakan kedekatan dengan budaya Hindu Bali yang autentik.

Informasi Penting untuk Wisatawan

Pengunjung Pura Penataran Sasih diharapkan mengikuti aturan adat yang berlaku, termasuk berpakaian sopan saat memasuki area pura. Mengambil foto saat upacara berlangsung memerlukan izin khusus untuk menghormati kesakralan tempat.

Pura ini juga dijaga sebagai cagar budaya oleh pemerintah, menjadikannya salah satu tujuan wisata budaya yang tidak hanya memberikan keindahan arsitektur, tetapi juga wawasan mendalam tentang sejarah dan tradisi Bali.