Bali Sambut “Digital Nomad” – Visa Khusus dan Tantangan Baru
Bali kian mengukuhkan diri sebagai surga digital nomad dunia. Pemerintah Indonesia bersiap meluncurkan visa digital nomad yang memungkinkan pekerja jarak jauh tinggal hingga 5 Tahun. Langkah ini untuk menarik lebih banyak profesional asing yang bekerja online agar memilih Indonesia (khususnya Bali) sebagai basis. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menyatakan visa ini tinggal selangkah lagi rampung dibahas dan diharap segera diumumkan. Kebijakan ini sejalan dengan tren kerja remote global dan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan berkualitas jangka panjang.
Banjir digital nomad membawa dinamika tersendiri. Di satu sisi, ekonomi lokal bergeliat – kos, kafe, dan co-working space tumbuh subur. Data menunjukkan 95% responden survei menempatkan Bali sebagai tujuan nomad nomor satu dunia bagi remote worker. Namun di sisi lain, muncul tantangan kenaikan biaya hidup di kantong digital nomad seperti Canggu dan Ubud. Laporan lokal mencatat harga sewa di area favorit ekspat melonjak hingga 15% dalam setahun. Penduduk lokal khawatir sulit bersaing sewa tempat tinggal karena banyak properti diburu penyewa asing berbudget tinggi.