AirAsia Malaysia resmi mendarat di Darwin, dengan load factor 90 persen pada penerbangan perdana. Indikator kuatnya permintaan lintas Asia-Pasifik. Rute empat kali seminggu ini memangkas waktu tempuh hingga dua jam dibanding opsi transit sebelumnya, membuka peluang dagang NT-Malaysia sekaligus memangkas tarif rata-rata 20 persen bagi wisatawan Darwin yang hendak terbang ke ASEAN.

Maskapai menargetkan 60 ribu penumpang tahun pertama dan menyelaraskan jadwal koneksi ke Bali serta Bangkok, langkah yang dipuji Otoritas Bandara Darwin sebagai “game-changer” pemulihan pasca-pandemi kawasan Top End.