WNA Diminta Perpanjang Izin Tinggal Karna Penerbangan Terdampak Erupsi Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak luas tidak hanya pada warga lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara (WNA) yang tengah berada di wilayah tersebut.
Gangguan penerbangan akibat sebaran abu vulkanik membuat banyak WNA kesulitan keluar dari daerah terdampak sesuai jadwal. Menanggapi situasi ini, pihak Imigrasi menghimbau agar para WNA segera mengurus perpanjangan izin tinggal apabila masa berlaku visanya akan habis dalam waktu dekat.
Erupsi Lewotobi Lumpuhkan Jalur Udara
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan aktivitas sejak awal Juni 2025. Abu vulkanik menyebar luas ke udara dan memaksa penutupan sementara beberapa bandara di sekitar Flores Timur, seperti Bandara Gewayantana (Larantuka) dan Bandara Frans Seda (Maumere). Beberapa maskapai, termasuk Wings Air, telah membatalkan sejumlah penerbangan karena alasan keselamatan.
Kondisi ini membuat ratusan wisatawan asing tidak bisa melanjutkan perjalanan keluar dari Flores atau ke negara asal mereka. Sebagian memilih mencari alternatif transportasi melalui laut, namun banyak juga yang tertahan karena keterbatasan armada dan cuaca.
Imigrasi Siapkan Layanan Perpanjangan Izin Tinggal
Menyadari adanya situasi darurat, Kantor Imigrasi di Maumere dan Larantuka membuka layanan khusus bagi wisatawan asing yang membutuhkan perpanjangan izin tinggal darurat (emergency stay permit).
“Kami mengimbau WNA yang terdampak untuk segera melapor jika masa izin tinggalnya hampir habis. Kami siap membantu proses perpanjangan darurat tanpa denda” ujar Kepala Kantor Imigrasi Maumere.
Langkah ini diambil agar wisatawan tetap berada di Indonesia secara legal selama menunggu situasi normal dan penerbangan kembali beroperasi. Proses perpanjangan bisa dilakukan dengan membawa paspor dan dokumen pendukung seperti tiket atau surat dari maskapai yang menyatakan pembatalan penerbangan.
Respons Wisatawan dan Dukungan Pemerintah
Sejumlah wisatawan asing menyambut baik langkah imigrasi. Mereka mengaku tenang setelah mengetahui adanya kemudahan dalam mengurus izin tinggal selama situasi belum kondusif.
Pemerintah daerah dan pihak terkait juga memberikan bantuan berupa informasi rute alternatif, penginapan darurat, serta koordinasi dengan pihak pelabuhan dan otoritas transportasi.