Kronologi Saudia Airlines Diancam Bom sampai Mendarat Darurat di Kualanamu
Sebuah insiden mengejutkan terjadi dalam dunia penerbangan internasional. Pesawat milik Saudia Airlines, maskapai nasional Arab Saudi, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara setelah menerima ancaman bom yang menghebohkan seluruh awak dan penumpang. Insiden ini langsung mendapat perhatian luas karena menyangkut keselamatan penerbangan dan keamanan internasional.
Awal Mula Kejadian
Kejadian ini bermula pada Senin, 10 Juni 2025, saat pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-836 yang sedang terbang dari Bandara King Abdulaziz di Jeddah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, menerima informasi adanya ancaman bom. Informasi tersebut diterima ketika pesawat masih berada di udara, beberapa jam sebelum diperkirakan tiba di tujuan.
Pihak awak kabin segera melaporkan situasi tersebut kepada kapten penerbangan dan sesuai prosedur keselamatan internasional, kapten memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat, yaitu Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Pendaratan Darurat yang Terkendali
Pesawat berhasil mendarat dengan selamat sekitar pukul 13.00 WIB di Bandara Kualanamu. Sebanyak pilihan 330 penumpang dan awak kabin segera dievakuasi secara tertib dari pesawat ke terminal kedatangan dengan pengamanan ketat.
Pihak kepolisian, TNI dan unit penjinak bom (Jihandak) langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran menyeluruh di dalam pesawat. Proses evakuasi dan penyisiran berlangsung selama beberapa jam, dan seluruh barang bawaan penumpang diperiksa secara detail guna memastikan tidak ada benda mencurigakan di dalam pesawat.
Hasil Pemeriksaan dan Situasi Terkini
Setelah dilakukan penyisiran intensif oleh tim gabungan, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom di dalam pesawat maupun dalam bagasi penumpang. Ancaman tersebut kemudian diduga sebagai ancaman palsu (hoaks), namun tetap ditangani secara serius oleh otoritas terkait demi keselamatan penerbangan.
Saat ini, pihak Kepolisian bersama pihak bandara dan otoritas penerbangan Indonesia tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk melacak sumber ancaman dan motif di baliknya. Penumpang yang terdampak telah diberikan kompensasi dan diarahkan untuk melanjutkan perjalanan dengan penerbangan pengganti.
Respons Saudia Airlines
Melalui pernyataan resminya, Saudia Airlines menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang, serta menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah prioritas utama maskapai. Mereka juga mengapresiasi respons cepat dari otoritas Bandara Kualanamu dan aparat keamanan Indonesia dalam menangani situasi darurat ini.