Strategi Industri Hotel-Restoran Bisa Survive Hadapi Efisiensi Tahun 2025
Industri hotel dan restoran di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat tekanan efisiensi dari berbagai sisi. Mulai dari pembatasan anggaran pemerintah, kenaikan harga bahan baku, hingga penurunan daya beli masyarakat, semua itu memaksa pelaku usaha untuk beradaptasi. Namun, di tengah situasi tersebut, masih ada peluang untuk bertahan dan bahkan tumbuh asal pelaku industri mampu mengatur strategi dengan tepat.
Berikut tiga jurus utama yang bisa diterapkan industri hotel dan restoran agar tetap survive dalam menghadapi era efisiensi:
1. Digitalisasi Operasional untuk Menekan Biaya
Salah satu kunci efisiensi di era sekarang adalah memaksimalkan teknologi. Hotel dan restoran bisa memangkas biaya operasional dengan mengadopsi sistem digital, seperti pemesanan otomatis, sistem kasir terintegrasi, hingga manajemen stok berbasis aplikasi. Selain efisien, teknologi juga membantu mempercepat pelayanan dan meminimalkan human error.
Contohnya, sistem self-ordering pada restoran memungkinkan pelanggan memesan langsung melalui QR code atau tablet di meja. Ini mengurangi kebutuhan tenaga kerja, sekaligus memberikan pengalaman modern kepada pelanggan. Di sisi hotel, sistem check-in otomatis dan penggunaan smart lock untuk kamar juga mulai banyak diterapkan sebagai bentuk efisiensi.
2. Fokus pada Layanan Berkualitas dan Pengalaman Pelanggan
Di tengah tekanan efisiensi, kualitas pelayanan tidak boleh dikorbankan. Justru, menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan bisa menjadi pembeda utama di pasar yang kompetitif. Hotel dan restoran harus bisa memberikan nilai lebih, bukan hanya dari segi fasilitas, tetapi juga dari keramahan, kecepatan layanan, dan kenyamanan suasana.
Konsistensi dalam pelayanan bisa menciptakan loyalitas pelanggan, yang pada akhirnya menjadi promosi gratis melalui ulasan positif dan rekomendasi dari mulut ke mulut. Pelanggan yang puas cenderung kembali, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
3. Diversifikasi Produk dan Kemitraan Strategis
Untuk menghadapi penurunan permintaan atau perubahan tren pasar, pelaku industri perlu kreatif dalam menawarkan produk. Misalnya, hotel bisa menyewakan ruang kerja atau coworking space, menyasar pasar remote worker dan perusahaan kecil. Restoran bisa mengembangkan layanan katering, cloud kitchen, atau paket makanan siap saji yang dipasarkan secara online.
Selain itu, menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lokal, seperti petani, produsen makanan rumahan, atau UMKM bisa membantu menekan biaya bahan baku sekaligus mendukung ekonomi lokal. Kolaborasi dengan platform digital atau aplikasi pemesanan makanan juga dapat memperluas jangkauan pelanggan tanpa harus membuka cabang baru.