Gunung Raung Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Raung, salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan erupsi pada 7 Juni 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya lontaran abu vulkanik setinggi 2-3 kilometer disertai gempa vulkanik. Akibatnya, jalur pendakian ditutup sementara untuk menjaga keselamatan pendaki dan masyarakat sekitar.
Dampak Erupsi Gunung Raung
Erupsi Gunung Raung mengakibatkan hujan abu di beberapa wilayah seperti Banyuwangi, Bondowoso dan Jember. Masyarakat diimbau untuk memakai masker dan menutup sumber air bersih guna menghindari iritasi pernapasan dan pencemaran abu vulkanik. Bandara di wilayah tersebut juga melakukan pemantauan ketat karena abu vulkanik dapat mengganggu penerbangan.
Penutupan Sementara Jalur Pendakian
Sebagai langkah antisipasi, seluruh jalur pendakian Gunung Raung ditutup hingga kondisi dinyatakan aman oleh PVMBG. Pendaki yang sudah mengantongi izin pendakian diminta menunda rencana mereka sampai ada pengumuman resmi. Tim gabungan dari BKSDA, TNGHS, dan SAR terus memantau aktivitas gunung untuk memastikan tidak ada pendaki yang terjebak di area bahaya.
Sejarah Aktivitas Gunung Raung
Gunung Raung dikenal sebagai gunung berapi yang cukup aktif. Sebelumnya, gunung ini pernah meletus pada 2015 dan 2020, menyebabkan gangguan penerbangan dan evakuasi warga. Ketinggiannya yang mencapai 3.332 mdpl menjadikannya salah satu gunung favorit pendaki, namun juga memerlukan kewaspadaan ekstra.
Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat?
-
Hindari zona bahaya dalam radius 3 km dari puncak.
-
Pantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD setempat.
-
Siapkan masker dan persediaan air bersih jika terkena dampak hujan abu.
-
Patuhi larangan pendakian sampai status gunung kembali normal.
Pemerintah dan pihak berwenang terus memantau perkembangan Gunung Raung. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, mengingat gunung berapi bisa mengalami erupsi susulan.