Lee Jae-myung Terpilih sebagai Presiden Korea Selatan 2025

Setelah melalui periode politik yang penuh gejolak, Korea Selatan kini memiliki pemimpin baru. Lee Jae-myung, tokoh dari Partai Demokrat, resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan dalam pemilihan yang digelar pada 3 Juni 2025. Pemilu ini diadakan sebagai respons atas pemakzulan Presiden sebelumnya, Yoon Suk Yeol, yang diberhentikan dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi pada April 2025 akibat pemberlakuan darurat militer secara sepihak pada Desember 2024.

Kemenangan Lee Jae-myung

Dalam pemilihan tersebut, Lee Jae-myung meraih 49,42% suara, mengalahkan pesaing konservatifnya, Kim Moon-soo, yang memperoleh 41,15% suara. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,8%, tertinggi sejak 1997, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menentukan arah baru bagi negara.

Visi dan Tantangan Presiden Baru

Sebagai mantan pengacara hak asasi manusia, Lee Jae-myung dikenal dengan komitmennya terhadap reformasi sosial dan ekonomi. Dalam pidato pelantikannya, ia menekankan pentingnya persatuan nasional, pemulihan ekonomi, dan penguatan demokrasi. Lee berjanji untuk mengatasi ketimpangan sosial, memperkuat program kesejahteraan, dan mendorong pertumbuhan industri kreatif serta teknologi ramah lingkungan.

Di bidang luar negeri, Lee berkomitmen untuk memperkuat aliansi dengan Amerika Serikat dan Jepang, serta membuka kembali dialog dengan Korea Utara guna menjaga stabilitas kawasan. Ia juga berencana untuk menegosiasikan ulang kebijakan perdagangan dengan AS dan menyeimbangkan hubungan dengan China.

Masa Depan Korea Selatan

Kepemimpinan Lee Jae-myung diharapkan membawa era baru bagi Korea Selatan, dengan fokus pada rekonsiliasi politik, reformasi ekonomi, dan diplomasi yang seimbang. Meskipun menghadapi tantangan besar, termasuk pemulihan dari krisis politik dan ekonomi, banyak pihak optimis bahwa kepemimpinan Lee akan membawa perubahan positif bagi negara.