Menpar Widiyanti Jelaskan 4 Jurus Untuk Mendukung Paket Stimulus
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Widiyanti baru-baru ini mengungkapkan empat strategi utama atau jurus yang digunakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendukung paket stimulus pemerintah.
Langkah-langkah ini dirancang untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak cukup parah akibat berbagai krisis, baik pandemi maupun perlambatan ekonomi global.
Dalam keterangannya, Menparekraf Widiyanti menegaskan bahwa sektor parekraf memiliki peran vital dalam pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Kemenparekraf secara aktif mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan sektor ini tetap produktif, berdaya saing, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Berikut adalah keempat jurus yang diungkapkan oleh Menparekraf:
Penguatan SDM Parekraf melalui Pelatihan dan Sertifikasi
Jurus pertama berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemenparekraf meluncurkan berbagai program pelatihan, workshop, dan sertifikasi yang menyasar pelaku usaha parekraf, baik di daerah maupun pusat.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja, sehingga mereka mampu bersaing di pasar kerja yang semakin ketat, sekaligus mendukung terciptanya produk dan layanan parekraf yang unggul.
Insentif bagi Pelaku Usaha Parekraf
Langkah kedua adalah pemberian insentif kepada pelaku usaha di sektor parekraf, terutama yang terdampak langsung oleh penurunan wisatawan dan pendapatan. Insentif ini dapat berupa bantuan dana, subsidi, keringanan pajak, hingga kemudahan akses permodalan. Tujuannya adalah memberikan napas bagi para pelaku usaha agar tetap bisa bertahan dan berinovasi di tengah tantangan ekonomi.
Digitalisasi dan Inovasi Produk
Jurus ketiga yang diandalkan Kemenparekraf adalah percepatan digitalisasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan produk berbasis digital, mulai dari promosi pariwisata berbasis media sosial hingga platform penjualan produk kreatif secara online. Selain itu, inovasi juga menjadi kata kunci agar produk parekraf memiliki nilai tambah dan bisa menembus pasar global.
Promosi dan Kerja Sama Strategis
Terakhir, Kemenparekraf mengintensifkan promosi destinasi wisata unggulan serta menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, komunitas, dan mitra internasional. Kegiatan promosi dilakukan baik secara online maupun offline, seperti melalui event pariwisata, festival budaya, dan kolaborasi digital dengan influencer. Diharapkan, langkah ini mampu menarik kembali minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Dengan empat jurus andalan tersebut, Menparekraf Widiyanti optimistis bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan segera bangkit kembali. Lebih dari sekadar pemulihan, strategi ini juga diarahkan untuk menciptakan ekosistem parekraf yang lebih tangguh, adaptif dan berkelanjutan ke depannya.