Nagoya Siapkan Petugas Untuk Melarang Pengunjung Berjalan Di Eskalator
Pemerintah kota Nagoya, Jepang baru-baru ini membuat kebijakan unik yang menjadi perhatian publik. Mulai tahun ini, kota tersebut menyiapkan petugas khusus di beberapa titik fasilitas umum untuk melarang pengunjung berjalan di atas eskalator. Kebijakan ini dibuat demi meningkatkan keselamatan pengguna dan mencegah kecelakaan yang sering terjadi akibat kebiasaan berjalan di eskalator yang sedang bergerak.
Alasan di Balik Larangan
Selama ini, banyak orang terbiasa menggunakan eskalator seperti tangga berjalan, terutama saat sedang terburu-buru. Di Jepang, misalnya, sudah menjadi kebiasaan umum untuk berdiri di satu sisi (biasanya kiri) dan membiarkan sisi lainnya kosong agar orang bisa berjalan mendahului. Namun, pola ini ternyata sering menimbulkan risiko kecelakaan, seperti tersandung, kehilangan keseimbangan, hingga tabrakan antar pengguna.
Pemerintah Nagoya menilai bahwa berdiri diam di eskalator jauh lebih aman dibanding berjalan di atasnya. Oleh karena itu, mereka menerapkan larangan berjalan di eskalator sebagai bentuk pencegahan kecelakaan, khususnya di tempat-tempat yang ramai seperti stasiun, pusat perbelanjaan, dan terminal transportasi.
Peran Petugas Khusus di Lapangan
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik, Nagoya menurunkan petugas pengawas khusus yang akan ditempatkan di area eskalator publik. Tugas mereka adalah mengingatkan dan mengedukasi pengunjung untuk tidak berjalan saat berada di atas eskalator. Petugas akan menggunakan papan peringatan, pengeras suara, dan bahkan memberikan brosur informasi.
Fase awal program ini bersifat persuasif, artinya belum ada sanksi bagi pelanggar. Namun, pemerintah berharap masyarakat dapat memahami pentingnya keselamatan dan mulai membiasakan diri berdiri diam saat menggunakan eskalator.
Respons Masyarakat Beragam
Kebijakan ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung karena melihat manfaat jangka panjangnya, terutama dalam mengurangi risiko cedera. Namun, ada juga yang merasa aturan ini mengganggu kebiasaan lama, terutama bagi mereka yang terburu-buru dan terbiasa menggunakan eskalator untuk mempercepat langkah.
Pemerintah kota Nagoya menyadari hal ini dan terus melakukan kampanye edukasi agar masyarakat memahami bahwa keselamatan adalah prioritas utama.
Langkah Inovatif Demi Keselamatan Publik
Kebijakan ini bukan tanpa dasar. Beberapa kota besar lainnya di Jepang, seperti Saitama dan Tokyo, juga telah mulai menerapkan larangan serupa, meskipun belum sepenuhnya disertai dengan pengawasan ketat. Nagoya menjadi salah satu kota pertama yang mengambil langkah lebih konkret dengan menurunkan petugas di lapangan.
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah lokal dalam menciptakan lingkungan publik yang lebih aman dan tertib.
Kesimpulan
Langkah Nagoya dalam melarang pengunjung berjalan di eskalator mungkin terdengar sederhana, namun mencerminkan kesadaran tinggi terhadap keselamatan publik. Dengan menyiapkan petugas khusus dan pendekatan edukatif, kota ini berharap dapat mengubah kebiasaan lama yang berisiko menjadi budaya baru yang lebih aman. Inisiatif ini bisa menjadi contoh menarik bagi kota-kota lain, termasuk di Indonesia, dalam membangun fasilitas umum yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman bagi semua pengguna.